Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Bener Meriah Rusli M Saleh kepada wartawan hari Rabu ( 7/5) menjelaskan, dengan dana sebanyak itu ia bisa membangun 100-an sekolah di Bener Meriah. Kabupaten ini hasil pemekaran Kabupaten Aceh Tengah, dan pada masa konflik terlanda dampak konflik, sampai ke pembakaran sekolah, juga guru, murid dan orang t ua murid yang tercerai berai karena mengungsi menghindari konflik.
Unicef membawa rombongan lima orang wartawan dari Jakarta dan Banda Aceh untuk mendatangi salah satu sekolah yang dibangun di Desa Bukit Antara, Kecamatan Permata, yang berjarak 48 km dari pusat kota Bener Meriah, di Kecamatan Redelong, hari Kamis (9/5). Wilayah ini berada di pinggir perkebunan kopi, salah satu penghasilan utama Bener Meriah, di bawah kaki pegunungan yang puncaknya senantiasa diselimuti kabut dan awan. Hanya tigaperempat ruas jalan Redelong Bukit Antara yang beraspal, karena selebihnya adalah jalan tanah berbatu-batu.
Ratmono, konsultan pengawas proyek dari Bita Enarcon Engineering yang bermitra dengan Unicef sebagai implementer proyek mengakui, pendirian SD Bukit Antara proyek Unicef tertunda hingga tiga bulan karena sulitnya transportasi material bangunan. Jalur jalan sering longsor ke bawah, atau tertutup tebing yang longsor. Ini mengakibatkan kontraktor harus menggerakkan ekskavator ke lokasi longsor untuk membenahi jalan, sebelum sekolah bisa dilanjutkan. Doddy Wisnu Pribadi

Tidak ada komentar:
Posting Komentar