08 Mei 2008

Ujian Nasional SMP, Kebocoran Soal Masih Ditemukan

[PANDEGLANG] Kebocoran soal ujian nasional (UN) sekolah menengah pertama (SMP), terjadi di berbagai daerah. Terkait dengan itu, sebanyak lima orang guru di Kabupaten Pandeglang, Banten, ditetapkan jadi tersangka, karena diduga kuat melakukan pembocoran kunci jawaban soal UN SMP.

Mereka tertangkap melakukan pembocoran kunci jawaban soal UN di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Anwarul Hidayah, di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang. Kelima guru yang membocorkan soal UN itu antara lain, Mt, Kepala Sekolah MTs Anwarul Hidayah, Shd, guru Matematika, St Frh, guru IPA, Ai Ndg, guru bahasa Indonesia, dan Masf, guru bahasa Inggris di sekolah itu.

Kasat Reskrim Polres Pandeglang AKP Yufup Rahmanto, kepada SP, Rabu (7/5) menjelaskan, pihaknya telah secara resmi menetapkan kelima guru di MTs Anwarul Hidayah, Menes, Pandeglang itu jadi tersangka dalam kasus kebocoran soal UN.

"Kami tidak menahan mereka, karena ancaman hukumannya di bawah lima tahun, namun kami memerintahkan kepada para tersangka untuk wajib lapor dan Kamis (8/5) ini akan diperiksa lebih lanjut," jelas Yusup.

Secara terpisah, Kepala Dindik Pandeglang Taufik Hidayat mengatakan pihaknya siap dimintai keterangan oleh polisi terkait kasus kebocoran kunci jawaban soal UN itu. Ia menjelaskan, pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh kepala sekolah di Pandeglang untuk mencapai target UN tahun 2008 ini sebesar 98 persen.

Dugaan pembocoran soal UN SMP juga dilaporkan terjadi di Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten. Sebab, soal UN mata pelajaran bahasa Inggris yang menurut jadwal diujikan pada Rabu (7/5) ternyata telah terdistribusikan ke sejumlah SMP di Kecamatan itu pada Selasa (6/5). Padahal, jadwal hari ke dua UN SMP adalah Matematika.

''Entah ini faktor kesengajaan atau tidak kami belum tahu. Sebab, tidak menutup kemungkinan, soal itu sudah sampai ke tangan siswa,'' kata seorang guru di Tangerang, yang minta identitasnya dirahasiakan, saat menghubungi SP, Rabu (7/5) malam.

Ketua Serikat Guru Tangerang, Wildan, mengaku telah mendengar informasi itu. Pihaknya kini berencana melakukan investigasi ke Kecamatan Cikupa. ''Kami tengah melakukan pengecekan apakah kesalahan pendistribusian soal ataukah kebocoran soal ini merupakan kesengajaan atau tidak,'' katanya.

Manajer Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan mengatakan, pihaknya juga mendapat kabar adanya dugaan kebocoran soal UN hari kedua. ''Kami tengah memastikan apakah dugaan kebocoran atau salah dalam pendistribusian soal dilakukan secara sistemik atau oknum,'' katanya.

Badan Anti - Korupsi (BAKo) Sumatera Barat (Sumbar), juga melaporkan menemukan dugaan kecurangan dalam pelaksanaan UN di daerah itu. Dalam dua hari pelaksanaan UN, BAKo Sumbar telah melakukan pemantauan di 10 sekolah yang ada di Kota Padang dan hasilnya, masih saja ada indikasi kecurangan.

"Walaupun pihak terkait mengaku telah melakukan pengawasan dengan baik, namun kita masih menemukan indikasi kecurangan pelaksanaan UN. Rata-rata modusnya hampir sama dengan pelaksanaan UN SMA sebelumnya," kata Ketua Tim Pemantau UN BAKo Sumbar, Yunasti Helmi kepada SP, Selasa (6/5).

Namun, Ketua Tim Pemantau Independen (TPI) Kota Padang, Azwar Ananda mengatakan, pelaksanaan UN tingkat SLTP lebih baik daripada pelaksanaan UN tingkat SMA yang masih menemukan dugaan temuan kecurangan.

Tidak Ikut

Sebanyak 546 peserta ujian nasional (UN) tingkat SMP/ MTs di Provinsi Bengkulu dipastikan tidak lulus, karena tidak mengikuti UN dengan berbagai alasan, di antaranya menikah, sakit dan berhenti sekolah. "Siswa peserta UN yang dipastikan tidak lulus ini tersebar di sejumlah daerah tingkat II di Provinsi Bengkulu," kata Wakil Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Provinsi Bengkulu, Gitar Sirait, di Bengkulu, Selasa (6/5).

Di Kota Bengkulu sendiri, peserta UN SMP/MTs yang tidak ikut UN tercatat sebanyak 82 orang. Rinciannya berhenti sekolah 33 orang, sakit tiga orang, 46 orang tanpa keterangan. [BO/149/143/W-12]

http://www.suarapembaruan.com/News/2008/05/08/index.html

Tidak ada komentar: