30 Mei 2008

Mahasiswa UKI dan YAI Kembali Bentrok

JAKARTA -- Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan mahasiswa Yayasan Akuntansi Indonesia (YAI) kembali tawuran, Selasa (27/5) malam. Akibatnya, empat mahasiswa dari dua kampus itu mengalami luka-luka. Tawuran terjadi di Jl Diponegoro, Jakarta Pusat.

Tawuran tersebut tercium oleh polisi ketika anggota polisi dari Polsektro Senen melintas Jl Diponegoro. ''Ada mahasiswa yang bergerombol dan membawa benda-benda tumpul,'' kata Aiptu Joko, anggota Polsek Senen yang menjadi saksi dalam tawuran tersebut. Tawuran mahasiswa UKI dan YAI sudah terjadi.

Setelah melihat jumlah mahasiswa semakin banyak, Aiptu Joko meminta bantuan dari Polsektro Senen dan Polrestro Jakarta Selatan. Puluhan polisi datang ke lokasi pada pukul 20.00 WIB. Mahasiswa langsung membubarkan diri setelah polisi mengamankan wilayah sekitar.

Banyak mahasiswa yang menderita luka-luka pascatawuran tersebut. Sebagian besar mahasiswa mengalami luka robek dan memar di bagian dahi. Selain itu, ada pula mahasiswa yang menderita luka di bagian tangan akibat lemparan benda keras. Namun, polisi hanya mencatat empat orang yang mengalami luka-luka. n c54

Dinas Pariwisata Kaji Ulang Target Wisman

JAKARTA -- Dinas Pariwisata Provinsi Jakarta mengkaji ulang target wisatawan mancanegara yang datang ke Jakarta. Ini menyusul kondisi dan cepatnya perkembangan ekonomi di Ibu Kota pascakenaikan bahan bakar minyak (BBM). Dinas mentargetkan 1,2 juta pengunjung atau turun 300 ribu dari target sebelumnya sebesar 1,5 juta pengunjung.

Arie Budhiman, kepala Dinas Pariwisata Jakarta, menyatakan kenaikan BBM akan mempengaruhi ongkos operasional setiap wisatawan yang berkunjung ke Jakarta. "Para pelaku usaha pastinya akan menyiasati hal ini untuk mencapai efisiensi," di Balai Kota Jakarta, Rabu (28/5). Oleh karena itu, Dinas Pariwisata mengkaji ulang target tersebut.

Pasalnya, menurut Arie, target yang ditetapkan sebelumnya dirancang dengan kondisi Jakarta yang berlaku saat itu. Namun karena ada perubahan situasi, maka kajian ulang harus tetap dilakukan. Arie menyebutkan, target wisatawan yang paling realistis akan tercapai sebanyak 1,2 juta. "Itu target yang realistis akan tercapai," ujarnya.

Penurunan target ini juga, menurut Arie, karena adanya penurunan jumlah wisatawan mancanegara. Pada 2007, jumlah wisman yang berkunjung ke Jakarta sebanyak turun 76 ribu dari tahun sebelumnya sebanyak 1,1 juta wisatawan. Sementara hingga Maret 2008, data BPS Jakarta menyebutkan, jumlah wisatawan asing yang masuk ke Jakarta mencapai 129.789 naik 11,4 persen dibandingkan pada Februari 2008 sebanyak 116.475 wisman. Secara kumulatif, kunjungan wisman pada triwulan pertama 2008 sebanyak 352.734.

Wisatawan asing di Jakarta didominasi dari negara-negara ASEAN, Timur Tengah, Cina, Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan. "Terbanyak dari ASEAN," imbuhnya. Mengenai klasifikasi wisatawan, kata Arie, didominasi oleh pebisnis. Karena umumnya wisata di Jakarta sebagian besar lebih bersifat pertemuan atau rapat, insentif tur, dan eksebisi. nap

http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=335635&kat_id=347

Tidak ada komentar: