Tampilkan postingan dengan label tawuran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tawuran. Tampilkan semua postingan

27 Juni 2008

Cara Makassar Mengatasi Tawuran

Oleh Nasrullah Nara

Upaya menghapus stigma Makassar sebagai kota yang lekat dengan tawuran pelajar dan aksi kekerasan mahasiswa terus digalakkan oleh jajaran terkait. Salah satunya adalah Lomba Istilah Ilmiah yang digelar Pemerintah Kota Makassar bekerja sama dengan institusi pendukung Gerakan Makassar Gemar Membaca.

Dihadiri Duta Baca Katon Bagaskara, lomba yang melibatkan 360 siswa SMA dan sederajat tersebut berakhir Kamis (5/6) malam di Balai Prajurit Jenderal M Jusuf. Adalah Deswita Tri Aryani, siswa SMA 3 Makassar, yang menang lomba tersebut, dengan menyisihkan dua finalis lainnya, Dewi Pusparini (SMA 21 Makassar) dan Azinal Reza (Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Makassar). Selain trofi, Deswita juga meraih hadiah senilai Rp 5 juta.

Lomba Istilah Ilmiah merupakan pengembangan dari pemilihan Duta Baca yang mensyaratkan keluasan wawasan peserta dalam berbagai bidang ilmu—tentu saja diperoleh melalui membaca, baik melalui buku maupun dunia maya. Bedanya, Pemilihan Duta Baca yang sudah berlangsung tiga tahun terakhir terbuka bagi mahasiswa. Adapun Lomba Istilah Ilmiah terbuka bagi siswa SMA dan sederajat.

Mekanisme Lomba Istilah Ilmiah berawal dari pemilihan siswa terbaik dari 40 SMA/MA dan SMK yang selama ini merupakan binaan Telkomsel dalam Program "Hai Sobat". Setiap sekolah mengirimkan 3 siswa terbaik, masing-masing seorang dari kelas I, II, dan III. Dengan demikian, ada 360 siswa yang ikut adu kemampuan menguasai istilah dalam bidang Matematika, Biologi, Fisika, Kimia, Bahasa Inggris, dan IPS/Umum.

Pada bidang Matematika, misalnya, tak hanya ditanyakan apa itu pitagoras? Tapi, juga tentang riwayat dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula hukum pascal pada bidang Fisika.

Babak penyisihan

Pada babak penyisihan 21-22 Mei lalu, jumlah peserta terus mengerucut menjadi 3 orang melalui seleksi yang melibatkan tim juri dari Bimbingan Belajar Gadjah Mada.

Akhirnya, tinggallah tiga finalis yang maju ke babak final. Ketiga finalis tidak hanya diuji oleh tim juri definitif, melainkan juga oleh tim juri "dadakan" terdiri atas Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, anggota DPR Anwar Arifin dan Marwah Daud Ibrahim, Kepala Staf Kodam VII Wirabuana Brigjen TNI Wibowo, serta General Manager Sales and Costumer Service Telkomsel Sulawesi, Maluku, dan Papua M Hasbi Hasibuan.

Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin mengakui, lomba tersebut merupakan upaya membangun gerakan intelektualisme di kalangan generasi muda. Tujuannya tak lain adalah mewujudkan tatanan masyarakat yang beradab, harmoni, mengedepankan dialog ketimbang pertengkaran dan aksi kekerasan.

Lomba tersebut merupakan pengembangan dari Gerakan Makassar Gemar Membaca (GMGM) yang kali ini memasuki tahun ketiga. Atas gebrakan tersebut, Wali Kota Makassar sempat mendapat penghargaan Widya Pustakaloka dari Wapres M Jusuf Kalla.

Sejak tahun 2006, melalui Gerakan Makassar Gemar Membaca, tiap tahun diadakan pemilihan Duta Baca Kota Makassar yang diikuti mahasiswa perwakilan semua perguruan tinggi di kota berpenduduk 1,3 juta ini.

Para Duta Baca Makassar dihadirkan dalam babak final, termasuk duta baca tahun lalu, Hannyah, mahasiswi Kedokteran Universitas Hasanuddin. Selama ini, Hannyah giat terjun ke pelosok kota untuk menggalang minat baca masyarakat, melalui pendirian taman-taman baca.

http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/06/27/0227190/cara.makassar.mengatasi.tawuran

30 Mei 2008

Mahasiswa UKI dan YAI Kembali Bentrok

JAKARTA -- Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan mahasiswa Yayasan Akuntansi Indonesia (YAI) kembali tawuran, Selasa (27/5) malam. Akibatnya, empat mahasiswa dari dua kampus itu mengalami luka-luka. Tawuran terjadi di Jl Diponegoro, Jakarta Pusat.

Tawuran tersebut tercium oleh polisi ketika anggota polisi dari Polsektro Senen melintas Jl Diponegoro. ''Ada mahasiswa yang bergerombol dan membawa benda-benda tumpul,'' kata Aiptu Joko, anggota Polsek Senen yang menjadi saksi dalam tawuran tersebut. Tawuran mahasiswa UKI dan YAI sudah terjadi.

Setelah melihat jumlah mahasiswa semakin banyak, Aiptu Joko meminta bantuan dari Polsektro Senen dan Polrestro Jakarta Selatan. Puluhan polisi datang ke lokasi pada pukul 20.00 WIB. Mahasiswa langsung membubarkan diri setelah polisi mengamankan wilayah sekitar.

Banyak mahasiswa yang menderita luka-luka pascatawuran tersebut. Sebagian besar mahasiswa mengalami luka robek dan memar di bagian dahi. Selain itu, ada pula mahasiswa yang menderita luka di bagian tangan akibat lemparan benda keras. Namun, polisi hanya mencatat empat orang yang mengalami luka-luka. n c54

Dinas Pariwisata Kaji Ulang Target Wisman

JAKARTA -- Dinas Pariwisata Provinsi Jakarta mengkaji ulang target wisatawan mancanegara yang datang ke Jakarta. Ini menyusul kondisi dan cepatnya perkembangan ekonomi di Ibu Kota pascakenaikan bahan bakar minyak (BBM). Dinas mentargetkan 1,2 juta pengunjung atau turun 300 ribu dari target sebelumnya sebesar 1,5 juta pengunjung.

Arie Budhiman, kepala Dinas Pariwisata Jakarta, menyatakan kenaikan BBM akan mempengaruhi ongkos operasional setiap wisatawan yang berkunjung ke Jakarta. "Para pelaku usaha pastinya akan menyiasati hal ini untuk mencapai efisiensi," di Balai Kota Jakarta, Rabu (28/5). Oleh karena itu, Dinas Pariwisata mengkaji ulang target tersebut.

Pasalnya, menurut Arie, target yang ditetapkan sebelumnya dirancang dengan kondisi Jakarta yang berlaku saat itu. Namun karena ada perubahan situasi, maka kajian ulang harus tetap dilakukan. Arie menyebutkan, target wisatawan yang paling realistis akan tercapai sebanyak 1,2 juta. "Itu target yang realistis akan tercapai," ujarnya.

Penurunan target ini juga, menurut Arie, karena adanya penurunan jumlah wisatawan mancanegara. Pada 2007, jumlah wisman yang berkunjung ke Jakarta sebanyak turun 76 ribu dari tahun sebelumnya sebanyak 1,1 juta wisatawan. Sementara hingga Maret 2008, data BPS Jakarta menyebutkan, jumlah wisatawan asing yang masuk ke Jakarta mencapai 129.789 naik 11,4 persen dibandingkan pada Februari 2008 sebanyak 116.475 wisman. Secara kumulatif, kunjungan wisman pada triwulan pertama 2008 sebanyak 352.734.

Wisatawan asing di Jakarta didominasi dari negara-negara ASEAN, Timur Tengah, Cina, Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan. "Terbanyak dari ASEAN," imbuhnya. Mengenai klasifikasi wisatawan, kata Arie, didominasi oleh pebisnis. Karena umumnya wisata di Jakarta sebagian besar lebih bersifat pertemuan atau rapat, insentif tur, dan eksebisi. nap

http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=335635&kat_id=347