21 April 2008

UJIAN NASIONAL SD BUKAN SATU-SATUNYA PENENTU KELULUSAN

JAKARTA--MI: Orang tua tidak perlu panik terhadap UN di SD (Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional/UASBN) yang akan digelar serentak pada 13-15 Mei 2008. Pasalnya, UASBN bukanlah satu-satunya penentu kelulusan siswa.

"Selain itu, sekolah juga diberi kewenangan untuk menentukan sendiri batas minimal kelulusan siswanya. Kami tidak menentukan standar nilai untuk UASBN. Semua menjadi wewenang dan hak sekolah," kata Wakil Kepala Dinas Pendidikan Dasar DKI Jakarta Maman Achdiyat kepada pers di Jakarta, Kamis (3/4/2008) petang.

Maman menjelaskan, dengan tidak adanya standar nilai UASBN, maka akan memudahkan pihak sekolah untuk menentukan prosentase kelulusan siswa.

"Bisa saja dengan hasil UASBN yang rendah, sekolah tetap meluluskan dengan alasan komponen lainnya memiliki skor yang tinggi," ujar Maman.

Terkait dengan sanksi bagi sekolah yang menerapkan standar kelulusan rendah, Maman mengatakan, pihaknya tidak memiliki sanksi administratif terhadap sekolah. Namun, pihaknya memberi penilaian tersendiri untuk sekolah dengan standar minimal rendah. "Berarti sekolah itu tidak serius dalam masalah mutu pendidikan," ujar Maman.

Maman menambahkan, hasil UASBN nantinya akan digunakan sebagai alat untuk seleksi calon siswa ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (SMP/MTs). "Dengan adanya hasil UASBN, maka sekolah tidak perlu melakukan tes akademik umum. Hasil UASBN nantinya akan dirangking, seperti pada penerimaan siswa baru tingkat SMA," kata Maman.

Dijelaskan Maman, tiga mata pelajaran akan diujikan dalam UASBN, yakni Bahasa Indonesia, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Soal ujian dikembangkan oleh Depdiknas sebesar 25 persen dan sisanya 75 persen oleh tim dari provinsi.

UASBN juga, jelas Maman, akan tetap mengadakan ujian susulan pada 21-23 Mei 2008, bagi yang berhalangan hadir dengan alasan kuat dan bukti resmi. Setelah UASBN, maka akan dilanjutkan dengan ujian sekolah tertulis pada 16-19 Mei 2008.

Sedangkan, pada UN SMP/MTs/SMPLB, dilaksanakan pada 5-8 Mei 2008. Jumlah mata pelajaran yang akan diujikan pada UN SMP ada 4 yakni, Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan IPA.

Hingga saat ini, jumlah peserta UASBN di DKI Jakarta tercatat 143.301 siswa dan UN SMP tercatat 134.280 siswa. Penyelenggaraan UASBN maupun UN SMP sederajat dilaksanakan secara gratis, karena semua biaya ditanggung oleh Pemprov DKI Jakarta.

Sementara itu, untuk UN tingkat SMA dan sederajat, yang akan dilaksanakan pada 22-24 April mendatang, saat ini master soal sudah diterima panitia dan sudah siap digandakan. (Ant/OL-2) http://www.mediaindonesia.com/

Tidak ada komentar: