21 April 2008

92 GEDUNG SEKOLAH RUSAK BERAT

Kondisi gedung sekolah di wilayah Jakarta Utara sangat memprihatinkan. Betapa tidak, dari 185 gedung SD dan SMP di wilayah itu, 92 diantaranya rusak parah. Suku Dinas Pendidikan Dasar (Sudin Dikdas) Jakut tahun ini, mengusulkan perbaikan terhadap 35 gedung sekolah. Ironisnya, yang disetujui hanya 27 gedung sekolah.

 

Kepala Seksi Dungkaplah Sudin Dikdas Jakut, Didi Sugandhi, mengakui 50 persen gedung SD-SMP di wilayahnya rusak parah. "Ada 92 bangunan sekolah yang mengalami kerusakan parah," tegasnya, Senin (14/4) siang.

Data Sudin Dikdas Jakut menyebutkan, 185 gedung sekolah tersebut terdiri dari 148 gedung SD dan 37 gedung SLTP. Dari jumlah tersebut, 92 gedung kondisinya sudah rusak parah, 37 gedung rusak sedang, serta 56 gedung rusak ringan.

 

Kerusakan gedung sekolah, lanjut Didi, disebabkan oleh iklim yang buruk seperti hujan  dan banjir, kualitas bangunan yang buruk seperti kayu mudah rapuh, serta usia bangunan yang sudah tua. "Sebagian besar bangunan sekolah dibuat tahun 1970-an, dan hanya terdiri dari satu lantai. Jadi kemungkinan mengalami kerusakan sangat besar," terangnya.

 

"Kami sudah mengusulkan perbaikan sebanyak 35 gedung sekolah. Namun, yang disetujui hanya 27 gedung sekolah, semuanya gedung SD," paparnya. Ditegaskannya, tidak seluruhnya  usulan diterima karena ada beberapa kendala seperti keterbatasan dana, klasifikasi, dan luas lahan.

 

Didi menegaskan, Sudin Dikdas Jakut belum dapat memastikan pelaksanaan perbaikan 27 gedung sekolah tersebut terealisasi tahun ini karena masih menunggu pengesahan APBD DKI. "Semua perlu proses, ada tahapannya. Jadi belum tentu tahun ini dan belum tentu juga 27 gedung tersebut akan diperbaiki," ungkapnya.

 

Beberapa gedung sekolah yang akan dilakukan perbaikan meliputi SDN Penjaringan 06, 07, 08, 09, 11, dan SD Rawa Badak Utara 21 "Untuk seluruh perbaikan gedung tersebut, kami mengusulkan anggaran sebesar Rp1-1,5 miliar," tutur Didi.

 

Sebagian besar, anggaran tersebut untuk perbaikan kerusakan gedung yang mencapai 65 persen lebih yang meliputi atap gedung yang rusak, kaca-kaca gedung yang pecah, serta plafon-plafon yang lepas. Jumlah terbesar sekolah rusak berada di wilayah Kecamatan Cilincing dan Koja.

 

Disamping perbaikan, Dinas Dikdas juga berencana melakukan rehab total terhadap tiga gedung sekolah yang mengalami kerusakan parah seperti SDN 03 Sunter Agung, SDN 15-16 Tugu Utara, dan SDN 01-02 Kamal Muara. Untuk rehab total ini, diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp 4,5 miliar lebih. "Untuk SDN 01-02 Kamal Muara, kerusakan disebabkan seringnya sekolah tersebut dihantam gelombang pasang dan banjir setinggi 50 centimeter," tukasnya.

 

Sedangkan tahun lalu, Sudin Dikdas Jakut telah melakukan perbaikan sembilan gedung sekolah. Enam diantaranya mengalami kerusakan parah dan perbaikan dilakukan untuk atap, peningkatan ubin sekolah. "Sekolah yang diperbaiki tahun lalu diantaranya SDN 01-02 Warakas," pungkasnya. Penulis: yudi, Sumber: yudi, http://www.beritajakarta.com

Tidak ada komentar: