21 April 2008

Seribu Siswa Khadijah Panjatkan Doa

jawa pos, Senin, 21 Apr 2008

Untuk lulus ujian nasional (unas) tidak hanya dibutuhkan kepandaian semata. Petunjuk dari Tuhan diyakini amat menentukan dalam mengerjakan soal-soal unas.

Itu sebabnya, sekitar 1.000 siswa SMP dan SMA Khadijah kemarin (20/3) menggelar doa bersama (istighotsah) di lapangan kompleks Sekolah Khadijah, Jalan A. Yani. Dua tokoh NU, Mustafa Bisri (Gus Mus) dan Khofifah Indar Parawangsa, turut mengantar para siswa menyongsong unas.

Istighotsah dipimpin Direktur Yayasan Taman Pendidikan Sosial NU Khadijah Surahmad. Selama satu jam siswa dan para guru melantunkan salawat. Mereka terlihat khusuk memanjatkan doa berharap agar diberi kelancaran dalam menjalani unas nanti.

Menurut Surahmad, salawat merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan motivasi dalam menjalani ujian kehidupan, termasuk unas. "Doa dan usaha merupakan satu kesatuan utuh. Tanpa doa usaha yang kita lakukan tidak akan genap 100 persen," katanya.

Dalam wejangannya, Gus Mus mengatakan, doa dan salawat itu ibarat minyak yang dapat melumasi mesin. "Dengan berdoa dan memperbanyak salawat, usaha yang merupakan mesin kita, bisa berjalan lancar. Karena itu, keduanya harus berjalan bersamaan," tutur kiai dan budayawan asal Rembang itu.

Wejangan Gus Mus itu diyakini Dewi Wahidatul, salah seorang siswa. "Dengan berdoa hati dan pikiran jadi tenang. Mengerjakan sesuatu pun jadi lancar," katanya. (cie/ari)

Tidak ada komentar: