11 April 2008

Pihak Sekolah Was-was Pelaksanaan USBN

Jumat, 11 April 2008 | 15:44 WIB

JAKARTA, JUMAT - Pihak sekolah mengaku was-was terhadap pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) pada 13-15 Mei. Pasalnya, USBN ini baru pertama kali diterapkan pada sekolah dasar dan standar kelulusannya dilihat per mata pelajaran yang diuji yakni matematika, ilmu pengetahuan alam, dan bahasa Indonesia. Semua usaha pun mereka lakukan untuk satu kata, lulus.

"Saya jelas was-was dengan USBN, terutama saya sebagai pimpinan, takut merosot peringkat (sekolah) nya," ujar Kepala Sekolah SDN 07 Palmerah Utara, Jakarta Barat, Tjiah Kursiah saat ditemui Kompas.com, Jumat (11/4).

Hal senada juga diungkapkan Kepala SDN 09 Palmerah Barat, Jakarta Barat, Supartini. "Was-was, ini kan baru pertama kali dilakukan. Jadi belum tahu hasil anak-anak nanti bagaimana. Sekarang kelulusan dilihat bukan dari rata-rata nilai, tapi per mata pelajaran," katanya.

Agar semua anak-anak lulus, pihak sekolah melakukan beberapa usaha seperti pendalaman materi yang diujikan dan mengadakan try out dan untuk mereka yang dinilai kurang, akan ada perlakuan khusus dengan menambah jam pelajaran lagi.

"Persiapannya kami mengadakan try out atau latihan, menambah waktu untuk pendalaman materi setelah jam pelajaran sekolah. Pendalaman ini seminggu tiga kali, lamanya antara satu sampai dua jam. Bagi mereka yang dinilai kurang, akan ada perlakuan khusus yakni menambah jam pelajaran sekitar satu jam diluar jam pendalaman materi. Tapi, semuanya tidak dipungut biaya," ujar Tjiah.

Namun, penambahan waktu belajar ini juga memperhatikan kondisi anak-anak. "Kita berusaha semaksimal mungkin, dengan mengadakan pendalaman materi, perbaikan-perbaikan, les dua kali seminggu. Tapi tergantung muridnya juga, kalau anaknya udah teler, masak dipaksain juga," kata guru kelas VI SD 09, Andy Mulya.

Selain menambah jam belajar, pihak sekolah juga menetapkan nilai standar yang dirasa dapat dipenuhi para murid. Untuk SDN 07, nilai standar kelulusan 3,5. Sedangkan, untuk SDN 09 nilai standarnya 4. "Kami berharap anak-anak bisa lulus semua, karena kasihan kan kalau ada yang tidak lulus," kata Tjiah. DIV

Tidak ada komentar: