21 April 2008

Kota Magelang Kekurangan Lembar Soal Ujian Nasional

Senin, 21 April 2008 | 18:49 WIB

MAGELANG, SENIN, kompas.com - Dalam pelaksanaan ujian nasional (UN) hari pertama ini, Kota Magelang mendapatkan distribusi soal kurang dari kebutuhan. Kondisi ini terjadi pada lima mata pelajaran yang diujikan, dengan kekurangan mencapai 240 lembar soal per bidang studi.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Magelang Budi Prasetyo mengatakan hal itu menyebabkan alokasi lembar soal cadangan ke setiap sekolah berkurang dari 40 lembar menjadi 20 lembar. Dengan begitu, setiap soal cacat yang ditemui oleh siswa pada pelaksanaan ujian h ari ini, tidak bisa serta merta diganti oleh guru karena jumlah lembar soal cadangan sendiri sangat terbatas.

"Jika nantinya stok soal cadangan itu kurang, maka pihak sekolah harus segera menghubungi dinas. Kami disini akan segera mengatasinya dengan memfotokopi soal sebanyak jumlah yang dibutuhkan," ujarnya, Senin (21/4).

Kekurangan soal itu diantaranya terjadi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Sosiologi, yang khusus diberikan untuk kelas IPS. Untuk stok cadangan, disediakan 540 lembar soal per bidang studi.

Menyikapi itu, Budi mengatakan, pihaknya juga sudah mengirimkan permohonan meminta tambahan soal kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. Diharapkan, tambahan soal UN tersebut bisa diberikan sebelum pelaksanaan ujian pagi ini.

Namun, secara keseluruhan, Budi menerangkaan, seluruh sekolah sudah siap untuk melaksanakan UN. Untuk pembiayaan segala kebutuhan, dinas juga sudah menyalurkan dana bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp 120.898.620, dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Rp 59.611.500, dan dari APBD Kota Magelang, Rp 90.750.000. Dengan adanya bantuan tersebut, maka masing-masing siswa SMA, MA, dan SMK mendapatkan total subsidi Rp 30.750.

Untuk kegiatan pengawasan dan pemantauan ujian, Budi mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Tim Pemantau Independen (TPI). Di masing-masing sekolah nantinya akan diterjunkan satu hingga empat orang dari TPI.

Para pemantau ini, menurut dia, nantinya akan ikut memutuskan apakah siswa yang datang terlambat dapat mengikuti UN atau tidak, menjadi saksi saat pengambilan soal dan penyerahan lembar jawaban, serta memantau pelaksanaan UN secara keseluruhan. "Walaupun begitu, mereka hanya diperbolehkan memantau dari luar dan tidak boleh memasuki ruang ujian," terangnya.

UN di Kota Magelang ini, nantinya akan diikuti 2.285 siswa SMA dan Ma, sembilan siswa Sma Luar Biasa, dan 2.935 SMK. Di Kabupaten Magelang, pengecekan terakhir untuk pelaksanaan UN, sudah dilakukan Senin kemarin. Dari kegiatan itu, tidak ditemui kendala apa pun termasuk menyangkut persediaan soal.

Demi lancarnya pelaksanaan UN, kami pun sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar sekolah untuk tidak membunyikan televisi, radio, atau suara-suara lain yang terlalu keras, pada saat ujian tengah berlangsung, ujar Kepala Seksi SMA Dinas Pend idikan Kabupaten Magelang Sujiman. (EGI)   

Tidak ada komentar: