Senin, 21 April 2008, okezone.com, MEDAN - Sebanyak 18 orang pemuda yang menawarkan diri memindahkan soal ujian untuk ujian akhir nasional (UAN) tingkat SMA di Kantor Dinas Pendidikan Kota Medan ditahan.
Saat itu, mereka mencoba memeras Dinas Pendidikan dengan meminta tambahan uang di luar kesepakatan. Sehingga, pemuda tersebut diboyong ke Mapoltabes Medan.
Kasat Intel Poltabes Medan Kompol Erwin Kurniawan mengatakan, pada awalnya ke-18 pemuda ini telah menyepakati harga untuk mengangkut soal-soal UAN sebesar Rp400 ribu untuk tiap truknya.
Namun setelah soal-soal UAN selesai dipindahkan ke tempat penyimpanan, para pemuda ini mengingkari kesepakatan dan meminta uang tambahan menjadi Rp800 ribu.
"Mereka untuk sementara masih dimintai keterangannya. Selain itu, pemeriksaan dilakukan untuk mengantisipasi kehilangan soal ujian. Karena mereka yang mengangkat soal itu, meski sampai saat ini belum ada laporan mengenai kehilangan soal ujian," kata Erwin, Senin (21/4/2008).
Dia menambahkan, jika dari hasil pemeriksaan nanti pemuda tersebut terbukti memeras, maka mereka diancam pasal 338 KUHP. "Ancaman hukuman maksimal di bawah lima tahun penjara," tandasnya.
(Robby Karo-karo/Trijaya/kem) Kasat Intel Poltabes Medan Kompol Erwin Kurniawan mengatakan, pada awalnya ke-18 pemuda ini telah menyepakati harga untuk mengangkut soal-soal UAN sebesar Rp400 ribu untuk tiap truknya.
Namun setelah soal-soal UAN selesai dipindahkan ke tempat penyimpanan, para pemuda ini mengingkari kesepakatan dan meminta uang tambahan menjadi Rp800 ribu.
"Mereka untuk sementara masih dimintai keterangannya. Selain itu, pemeriksaan dilakukan untuk mengantisipasi kehilangan soal ujian. Karena mereka yang mengangkat soal itu, meski sampai saat ini belum ada laporan mengenai kehilangan soal ujian," kata Erwin, Senin (21/4/2008).
Dia menambahkan, jika dari hasil pemeriksaan nanti pemuda tersebut terbukti memeras, maka mereka diancam pasal 338 KUHP. "Ancaman hukuman maksimal di bawah lima tahun penjara," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar