21 April 2008

Masyarakat Ikut Aktif Mengawasi Ujian Nasional


Panitia Ujian Nasional SMA/SMK/MA Kota Surakarta sedang menghitung jumlah soal yang diterima sebelum disimpan dan disegel di SMA 4 Solo, Minggu (20/4) malam. Naskah ujian tersebut akan mendapatkan pengamanan ketat hingga pelaksanaan ujian serentak yang akan dimulai pada 22 April.
Senin, 21 April 2008 | 18:36 WIB

BANDUNG, SENIN- Ujian Nasional tingkat Sekolah Menengah Atas dan sederajat akan dilakukan serentak Selasa (22/4). Di Bandung, pengawasan pelaksanaan ujian nasional dilakukan ketat dengan keterlibatan aktif berbagai komponen mulai dari akademisi, lembaga pemantauan independen, aparat kepolisian, hingga kelompok masyarakat.

Kelompok masyarakat di Kota Bandung yang akan mengawasi ujian nasional itu salah satunya Dewan Pendidikan Kota Bandung. Menurut anggota Dewan Pendidikan Kota Bandung, Iwan Hermawan, pengawasan itu dilakukan atas dasar inisiatif lembaga dan anggotanya. Meski, Dewan Pendidikan seebtulnya bukan termasuk lembaga formal yang berwenang melakukan pengawasan ujian nasional.

Di dalam Surat Kep utusan Wali Kota (Nomor 1567/2003) dan ketentuan lainnya, Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah berwenang melakukan kontrol pelaksanaan pendidikan. "Ini (ujian nasional) termasuk bagian dari pelaksanaan pendidikan. Jadi, kami tidak mengawasi sekolahnya, mela inkan ujiannya secara menyeluruh," tuturnya, Senin (21/4).

Menurut Sekretaris Dewan Pendidikan Kota Bandung Uci Sanusi, kegiatan dilakukan atas dasar sukarela. Tidak ada dana sepeser pun untuk pengawasan. Semata-mata dilakukan demi tanggung jawab sosial. Sedikitnya 16 anggota Dewan Pendidikan Kota Bandung dikerahkan melakukan pengawasan ini.

Pengawasan itu dilakukan mulai dari distribusi soal dari subrayon dan ke ruangan, pelaksanaan ujian, penyegelan, hingga pengembalian soal. Tidak cukup hanya itu. "Kami juga akan melakukan pengawasan terhadap pemantau, khususnya independen. Bagaimana efektivitas kinerja mereka di lapangan," tutur Iwan.(JON)

Tidak ada komentar: