16 April 2008

Dana BOS Dinilai Minim

SUKABUMI - United States Agency for International Development (USAID) Desentralize Basic Education -1 menilai dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak bisa memenuhi standar kebutuhan siswa.

Hal ini berdasarkan hasil pengkajian serta perhitungan yang dilakukan oleh USAID selama dua bulan terakhir di wilayah Kab Sukabumi.

"Ternyata selama ini dana BOS yang diberikan kepada masyarakat kurang mampu, besarannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa," ungkap Koordinator USAID Kabupaten Sukabumi Ipin Rohana, kemarin.

Untuk tahun anggaran 2008 ini, dana BOS yang diterima satu orang siswa sekolah dasar (SD) hanya sebesar Rp21.167. Namun setelah dilakukan penghitungan dengan melibatkan stakeholder mulai dari kepala sekolah hingga pimpinan cabang dinas pendidikan, menunjukan jumlah kebutuhan biaya operasional sekolah per siswa SD secara faktual mencapai Rp23.563. Sedangkan perhitungan standarnya mencapai Rp65.971 per siswa.

Begitu juga dengan BOS untuk siswa sekolah menengah pertama (SMP). Saat ini satu orang siswa hanya menerima dana BOS sebesar Rp29.500. Dari perhitungan USAID, faktualnya harus mencapai Rp74.580 atau secara standar kebutuhan mencapai Rp116.480. Dengan jumlah hasil perhitungan kebutuhan BOS untuk siswa SD dan SMP tersebut, maka biaya operasional sekolah siswa jauh relatif lebih rendah. Bahkan mendekati program sekolah gratis.

"Ini baru perhitungan faktual dan standar. Jadi belum mencapai angka ideal. tapi dengan jumlah tersebut, beban siswa jauh lebih ringan," tutur Ipin. Rencanannya, hasil perhitungan ini akan diserahkan secara resmi kepada pemda setempat untuk dijadikan acuan pelaksanaan BOS tahun mendatang.

Sementara itu, Koordinator USAID Jabar-Banten, Dinn Wahudin, menyebutkan untuk menutupi kekurangan pencairan dana BOS yang diberikan pemerintah pusat itu, adalah jalinan kerjasama dengan pemerintah daerah. Sebab pendidikan bukan hanya tanggungjawab pemerintah pusat saja, tapi juga pemda serta masyarakat itu sendiri.

Disamping menghitung jumlah kebutuhan BOS, USAID juga melakukan perhitungan atas kebutuhan standar siswa. Program BOS siswa SD dan SMP itu, akan terlaksana selama terjadi keseimbangan jumlah siswa dalam setiap ruang belajar.

Artinya dalam perhitungan ini, USAID bukan hanya menghitung besaran kebuthan BOS saja tapi juga jumlah siswa dalam satu ruang belajar. "Satu ruang belajar, standarnya hanya meliputi jumlah siswa sebanyak 36 orang saja. Dengan perhitungan satu sekolah sebanyak enam ruang belajar," katanya.(Toni Kamajaya/Sindo/sis)

http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/04/16/1/100940/dana-bos-dinilai-minim

Tidak ada komentar: