Banjir membawa banyak masalah, terutama bagi anak-anak sekolah. Setiap hari mereka mengaku kesulitan keluar rumah akibat air yang tinggi hingga dada orang dewasa. Tetapi itu bukan berarti mereka harus absen ke sekolah. Berbagai cara pun di tempuh. Arin (15), siswa SMP 178 Bintaro, meminta keluarganya memapah dia menggunakan baskom plastik hingga ke ujung jalan yang tidak banjir.
Ibu dan tantenya dengan senang mendukung gagasan Arin. "Saya harus tetap berangkat sekolah karena sebentar lagi sudah ujian," kata gadis berambut pendek tersebut. Arin mengaku tidak malu harus rela masuk ke baskom lalu didorong kedua orang yang dicintainya. "Saya sudah beberapa hari ini mengantarkan Arin ke ujung jalan untuk berangkat sekolah menggunakan baskom," tutur Kokom, ibu Arin.
Kokom dan adiknya, Neneng, terlihat semangat mendorong baskom biru yang dinaiki oleh Arin hingga ke ujung jalan "Demi anak, apalagi dia sudah mau ujian. Jadi mau tidak mau harus saya antar walaupun menggunakan baskom ini," tutur Kokom. Di ujung jalan, Arin turun dari baskom, mengeluarkan sepatu dan tas, mencium tangan kedua orang tua itu lalu berangkat ke sekolah bersama teman-temannya yang juga menggunakan baskom, rakit dan perahu karet agar bisa keluar dari rumah. [MAR/L-8]
Suara Pembaruan 18/4/2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar