Setelah menderita akibat luka bakar hampir dua pekan sejak Senin (17/3), Benedictus (6), murid TK Harapan Bunda, Bekasi, akhirnya meninggal dunia, Jumat malam (28/3).
Benedictus Radityaswara Pramidhana yang biasa dipanggil Bened dan temannya, Ezra Rahadian Wicaksono (6), adalah murid TK yang malang dalam peristiwa terbakarnya mobil jemputan sekolah. Keduanya meninggal.
Musibah itu terjadi sekitar pukul 09.30 di jalan depan sekolah di Kompleks Perumahan Vila Nusa Indah Dua, 1,5 kilometer dari rumah orangtua Benedictus, pasangan Hadi Susanto (35) dan Novita Dewi (35).
Ketika itu, ujar Hadi, Nurdin yang sudah biasa menjemput anaknya berusaha menyalakan mesin Daihatsu Espas. ”Ketika itu terjadi gangguan mesin. Setelah dicoba diperbaiki beberapa kali yang terjadi justru ada percikan api yang langsung membesar di dalam kabin. Ada 10 anak langganan antar-jemput di dalam mobil. Bened dan Ezra yang duduk di bangku paling belakang langsung terperangkap api,” kata Hadi.
Cerita itu dibenarkan Sofia Listiowati (33), istri Kristianto Widisaksono (35), orangtua Ezra. ”Waktu pintu belakang mau dibuka ternyata tuas pembuka justru patah. Dalam keadaan panik Ezra dan Bened hanya bisa menutup wajah dengan kedua tangan masing-masing,” kata Sofia. Kaca belakang berhasil dipecahkan warga dari luar mobil dan mereka dikeluarkan dalam keadaan luka bakar.
Seharian penuh orangtua Bened dan Ezra berusaha mencari rumah sakit yang bisa menolong kedua bocah itu. Akhirnya Ezra mendapat perawatan di sebuah rumah sakit di bilangan Jakarta Pusat, sedangkan Bened dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina, tetapi akhirnya ia meninggal.
”Lukanya dan darah yang keracunan karbon di dalam tubuh Bened sudah parah,” kata Hadi yang terlihat tabah. Pada hari Minggu (23/3), Ezra meninggal dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kampung Kandang, Jakarta Selatan.
Standar keamanan
Nasi sudah menjadi bubur, Hadi Susanto dan Kristianto berharap agar musibah ini menjadi tragedi terakhir yang menimpa sebuah mobil jemputan anak sekolah.
”Seharusnya ada pendamping pengemudi untuk mobil jemputan. Tempo hari ada anak yang jatuh ke got karena turun sendiri. Ada juga yang kepalanya menghantam tanaman karena melongok keluar jendela saat mobil melaju,” kata Sofia.
Juru bicara Astra Daihatsu, Amelia Tjandar, yang dihubungi menyatakan, pihaknya akan menyelidiki penyebab kecelakaan demi menjamin keamanan konsumen. Mobil yang hangus itu sempat teronggok di depan sekolah sehingga mengingatkan pada tragedi yang terjadi. (Ong) -- Kompas, minggu, 30/3/2008
31 Maret 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar