29 Maret 2008

Atasi Kekurangan Guru, Sekolah Menengah Kejuruan Gandeng Perguruan Tinggi

Jakarta, Kompas 29/3/2008 - Mengatasi kekurangan 34.000 guru sekolah menengah kejuruan, sejumlah sekolah akan menggandeng perguruan tinggi. Beberapa perguruan tinggi sudah menyatakan kesediaan mereka bekerja sama dengan Direktorat Pembinaan SMK Departemen Pendidikan Nasional.

”Kerja sama dengan perguruan tinggi bisa menjadi cara yang cukup cepat untuk memenuhi kebutuhan guru di SMK,” kata Direktur Pembinaan SMK Joko Sutrisno di Jakarta, Jumat (28/3).

Kerja sama ini dilakukan dengan menggelar kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) tematik oleh perguruan tinggi di daerah. Bentuknya bisa dengan mewajibkan mahasiswa tingkat akhir menjadi pengajar di SMK di daerah pedesaan atau terpencil yang kekurangan guru.

Sejumlah perguruan tinggi yang bersedia, menurut Joko, antara lain Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Surakarta, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Universitas Negeri Jakarta, dan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Mahasiswa dari program studi yang sesuai dengan spesialisasi SMK bisa mentransfer ilmu yang dibutuhkan siswa.

Menurut Joko, langkah ini diambil sambil menunggu penambahan guru SMK yang sangat dibutuhkan seiring dengan meningkatnya minat masyarakat untuk bersekolah di SMK. Selain itu, Depdiknas juga mendorong Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan pemerintah daerah untuk segera mengangkat guru-guru SMK yang belum menjadi pegawai negeri sipil. Saat ini jumlah guru SMK sebanyak 135.427 orang yang tersebar di Tanah Air.

Meningkat

Joko menjelaskan, untuk tahun ini ditargetkan penerimaan siswa baru SMK sebanyak 1,5 juta orang atau meningkat 200.000 siswa dari tahun lalu. Untuk itu, diperlukan tambahan 4.800 ruang kelas dan 215 SMK baru.

Salah satu contoh kebutuhan lulusan SMK yang diminati adalah teknisi untuk perusahaan penerbangan. Selama tiga tahun ke depan, Garuda Maintenance Facility akan merekrut 3.000 lulusan dari 20 SMK penerbangan.

Marlock, Koordinator Lapangan Forum Peduli Pendidikan Pelatihan Menengah Kejuruan Indonesia, mengatakan, kebutuhan teknisi pesawat terbang dalam negeri selevel SMK ini memerlukan kesiapan SMK penerbangan yang ada. Dalam rangka meningkatkan standar pendidikan di SMK penerbangan dan menyinergikan SMK penerbangan dengan perusahaan penerbangan, akan digelar Kongres Nasional SMK Penerbangan di Depok, Jawa Barat. Acara berlangsung pada 31 Maret-2 April 2008. (ELN)

Tidak ada komentar: