Sekolah-sekolah mengisi masa orientasi siswa baru dengan beragam kegiatan yang berfokus pada pengenalan lingkungan dan budaya sekolah guna menyiapkan siswa baru mampu beradaptasi dengan sekolah baru mereka.
Pada Sabtu (11/7), siswa baru, khususnya SMP-SMA sederajat di wilayah Jakarta dan sekitarnya, mendapat pengarahan dari pihak sekolah untuk siap memulai tahun ajaran baru 2009/2010 pada pekan ini. Para siswa baru itu akan mengalami masa orientasi siswa (MOS) selama tiga di sekolah dan di luar sekolah di bawah pengawasan guru.
"Pelaksanaan MOS di sekolah menjadi tanggung jawab guru. Keterlibatan siswa senior, seperti OSIS, untuk mendampingi dan mengenalkan kegiatan-kegiatan di sekolah. Cara ini untuk memutus rantai perpeloncoan yang mungkin bisa dilakukan senior kepada yuniornya," kata Haderani Thalib dari bagian kesiswaan SMAN 28 Jakarta.
Menurut Haderani, sekolah juga sudah menghentikan kebiasaan-kebiasaan yang dinilai tidak berkaitan dengan pendidikan, seperti penggunaan atribut yang aneh-aneh oleh siswa baru.
Seno, siswa baru di SMPN 1 Jakarta, mengatakan, guru-guru di sekolahnya tidak memerintahkan siswa baru menyiapkan atribut-atribut aneh selama MOS. Dari jadwal MOS selama tiga hari pekan ini, kegiatan-kegiatan yang diikuti siswa baru sarat dengan informasi pengenalan lingkungan sekolah dan program ekstrakurikuler yang bisa dipilih siswa sesuai minat dan bakat masing-masing.
"Sepertinya tidak ada yang aneh seperti perpeloncoan begitu. Bahkan, tiap kelas nanti diminta menyiapkan pentas seni. Senang juga jika MOS enggak jadi ajang pamer senior-yunior," ujar Seno.
Menurut Wakil Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Kamaluddin, Minggu (12/7), masa orientasi siswa atau MOS pada SMP, SMA, dan SMK di Provinsi DKI Jakarta akan ikuti total 245.000 siswa baru dan digelar selama tiga hari terhitung sejak Senin (13/7) ini. MOS tidak boleh diisi kegiatan perpeloncoan, kekerasan atau kegiatan yang menimbulkan tekanan fisik dan mental, tetapi haruslah bernuansa edukatif.
"Kegiatan yang diberikan kepada peserta MOS hendaknya yang berkaitan dengan pengenalan budaya dan lingkungan sekolah atau yang mendidik dan menambah wawasan peserta. Sekolah harus menjamin tidak boleh ada kekerasan," kata Kamaluddin.
Pihak dinas sudah menerima surat edaran dari Departemen Pendidikan Nasional atau Depdiknas tentang MOS. Sekolah juga akan diawasi. "Selama mengikuti MOS, hendaknya peserta merasa senang, tanpa beban. Dengan demikian, setelah selesai MOS, peserta dapat mengikuti pelajaran di sekolah dengan baik dan mereka merasa betah karena telah melewati masa adaptasi secara menyenangkan," kata Kamaluddin. (ELN/CAL)
http://koran.kompas.com/read/xml/2009/07/13/04513075/sekolah.terapkan.mos.edukatif.dan.menyenangkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar