Jakarta, Kompas - Pembukaan beragam jalur mandiri di banyak perguruan tinggi negeri tetap tidak menutup peluang bagi calon mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Justru dengan jalur mandiri bisa dilakukan subsidi silang dengan beasiswa penuh.
Sentot Haryanto, Direktur Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (4/3), mengatakan, pada tahun ajaran 2009/2010, UGM akan menggratiskan biaya kuliah selama delapan semester bagi 1.000 mahasiswa baru. Para penerima beasiswa ini adalah mahasiswa baru yang masuk melalui jalur penelusuran bibit unggul tidak mampu dan penelusuran bibit unggul berprestasi beasiswa.
Dia menjelaskan, penerima beasiswa dibebaskan dari segala jenis biaya selama delapan semester, mulai dari sumbangan awal, peningkatan mutu akademik, pembinaan pendidikan, hingga operasional pendidikan. Jumlahnya sekitar Rp 20 juta.
"Salah satu sumber dana untuk beasiswa didapat melalui subsidi silang dengan mahasiswa yang secara ekonomi mampu. UGM juga menyediakan beasiswa lain untuk mahasiswa tidak mampu dan berprestasi," kata Sentot.
Adang Surahman, Wakil Rektor Bidang Akademik Institut Teknologi Bandung (ITB), mengatakan, tahun 2009 ITB bekerja sama dengan Majelis Wali Amanah ITB dalam program ITB For All. Ini merupakan suatu program beasiswa yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa kurang mampu tetapi berprestasi untuk kuliah di ITB. Target awalnya 150 orang.
Ign Riwanto, Pembantu Rektor I Universitas Diponegoro, mengatakan, universitas ini berencana menyediakan 100 tempat bagi calon mahasiswa berprestasi yang tidak mampu dalam program out reach. Universitas akan membiayai penuh kegiatan belajar mahasiswa.
Di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), ada beasiswa bagi 50 mahasiswa dari program penelusuran minat dan kemampuan. Mereka tinggal di asrama, dapat subsidi biaya hidup, dan gratis biaya masa studi normal.
"Dana jalur mandiri, berkisar 30 persen penerimaan mahasiswa baru, antara lain dipakai membiayai alokasi 10 persen kursi khusus mahasiswa miskin," kata Priyo Suprobo, Rektor ITS.
Zulkifli Dahlan, Pembantu Rektor I Universitas Sriwijaya, mengatakan, semua mahasiswa miskin tetapi berpotensi secara akademik tetap memiliki prioritas untuk kuliah di kampus ini. Bagi mahasiswa miskin berprestasi dari SNMPTN, pemerintah pusat membiayai pendaftaran dan tempat tinggal sementara untuk tes masuk.
Jumlah dana bantuan awal Rp 400.000-Rp 500.000. Jika diterima di salah satu PTN dan bisa menunjukkan prestasi akademik yang baik dengan IPK minimal 2,75, bisa mendapat beasiswa Rp 4 juta-Rp 5 juta per semester.
"Untuk setiap universitas, kuota bantuan seperti ini sekitar 100 orang," katanya.
Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo di sela-sela acara Dies Natalis Ke-50 ITB mengatakan, peluang calon mahasiswa miskin kuliah di perguruan tinggi tetap ada. Dalam UU Badan Hukum Pendidikan ada amanah kuota 20 persen untuk mahasiswa miskin.(ELN/IRE/DEN/JON/ONI/ RAZ/WKM)http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/03/05/05512943/ptn.sediakan.beasiswa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar