Rapor Diperbaiki, Anak Keluar (Surat Pembaca Harian Kompas)

Pada tanggal 28 Juni 2008 saat istri saya mengambil rapor, anak kami dinyatakan tidak naik ke kelas VI karena dari 10 mata pelajaran, ada 6 mata pelajaran yang nilainya merah. Padahal, pada kelas sebelumnya anak kami selalu mendapat nilai baik dan termasuk 10 besar. Saya mencoba menanyakan hal itu kepada wali kelas (Ibu Erli) dan juga kepada kepala sekolah, tetapi jawaban yang diberikan tidak masuk akal, yaitu kami sebagai orangtua murid tidak pernah berkomunikasi dengan guru dan berbagai alasan lain.

Sebagai orangtua, saya yakin pasti ada kesalahan pada rapor anak kami. Saya mencoba mencari informasi kepada guru masing-masing bidang studi dan ternyata benar, nilai anak kami banyak yang diturunkan. Saya berbicara lagi dengan wali kelas dan kepala sekolah, tetapi ditolak tanpa alasan yang jelas. Saya juga sudah meminta transkrip nilai, tetapi hingga saat ini, pihak sekolah tidak pernah memperlihatkannya. Akhirnya, rapor anak kami diubah dengan alasan salah tulis. Namun, dengan catatan anak kami harus pindah/keluar dari sekolah SDN 03 Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dengan alasan jabatan dan reputasi sekolah malu.

Rapor anak dilem dan diisi di lembaran baru, tetapi ketika saya minta jaminan, pihak sekolah menyatakan tidak akan ada masalah dengan rapor tersebut. Ketika saya coba mencari sekolah lain, rapor itu dipertanyakan. Akhirnya, saya minta pertanggungjawaban sekolah untuk menerima kembali anak kami, tetapi ditolak.

Setelah saya desak, pihak sekolah mau menerima, tetapi harus mengikuti tes dan saya tolak dengan alasan buku-buku sudah dipulangkan dan kini sedang masa liburan. Mental anak kami sudah terganggu dan rapor sudah dinyatakan naik kelas VI. Tes itu ternyata hanya akal-akalan pihak sekolah.
BAINUL IDRUS Jalan Jati Indah RT 003 RW 01, Pondok Pinang, Jakarta Selatan

http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/08/01/00431752/redaksi.yth