26 Agustus 2008

Masih Ada Sekolah Jual Buku

    Sejumlah orangtua murid SD di Jakarta masih saja mengeluhkan adanya penjualan buku. Salah satu keluhan itu disampaikan orangtua murid SDN Cengkareng Timur 03, Cengkareng dan orangtua murid SDN Percontohan Tamansari 08, keduanya di Jakarta Barat. "Penjualannya memang tidak dilakukan di sekolah, tapi di salah satu rumah oknum guru," tuturnya, akhir pekan lalu.
    Setiap murid, katanya, diwajibkan membeli buku di kediaman guru berinisal L. Orangtua murid yang sudah beli akan dicatat namanya dan yang belum akan terus diminta untuk membeli.
    Pihak sekolah, katanya, diduga mengetahui persoalan ini. Sebab, setiap kali ada pengiriman buku dari penerbit akan diantarkan ke sekolah terlebih dahulu. "Dari sekolah baru dibawa ke rumah oknum guru tersebut," tuturnya.
    Menurut L, salah satu pengajar di SDN Cengkareng Timur 03, laporan mengenai praktik penjualan buku itu tidak benar. "Tidak ada itu. Silakan tanya ke kepala sekolah," ujarnya.  Namun, ketika Warta Kota akan menemui Kepala SDN Cengkareng Timur 03, yang bersangkutan tidak ada di tempat.
    Sementara di SDN Percontohan Tamansari 08, salah satu orangtua murid menuturkan, setiap murid diminta menyetorkan sejumlah uang untuk membeli buku muatan lokal, lembar kerja siswa, kelengkapan seragam siswa, dan pas foto.
    Pungutan yang paling dipertanyakan orangtua murid adalah uang untuk pembangunan ruang tunggu orangtua. Sebab, dalam kenyataannya ruangan itu untuk kantin yang dikelola oleh istri pegawai sekolah. "Sementara orangtua murid selama jam pelajaran sekolah dilarang memasuki areal sekolah," ujarnya.
    Warta Kota belum bisa meminta keterangan Kepala SDN Tamansari 08. Ketika Warta Kota mendatangi sekolah itu akhir pekan lalu, kepala sekolahnya juga tidak ada di tempat. (tos)
http://www.wartakota.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=7257

Tidak ada komentar: