05 Mei 2008

Ujian Nasional - Distribusi Soal Diawasi secara Ketat

Senin, 5 Mei 2008 - JAKARTA, KOMPA S - Tak ingin terjadi kebocoran soal, distribusi soal-soal ujian nasional untuk SMP di sejumlah daerah diawasi ketat. Pengawasan dilakukan sejak dari percetakan hingga distribusi ke subrayon dan sekolah penyelenggara ujian nasional yang mulai berlangsung Senin ini.

Di Surabaya, misalnya, Kepolisian Wilayah Kota Besar Surabaya mengerahkan 520 personel polisi untuk mengamankan ujian nasional bagi siswa SMP/MTs. Mereka akan disebar ke 244 lokasi penyelenggaraan ujian nasional di Surabaya.

"Sebagian besar personel berpakaian bebas rapi dan dilarang memasuki ruang kelas," kata Kepala Bagian Binamitra Polwiltabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Sri Setyo Rahayu, Minggu (4/5).

Senin ini, dua jam sebelum ujian, naskah yang disimpan di polsek akan dikirim ke setiap sekolah dengan pengawalan polisi, perwakilan subrayon, dan pihak sekolah.

Sebelumnya, polisi telah mendistribusikan naskah ujian ke 52 subrayon pada Sabtu lalu. Naskah disimpan di 18 polsek yang ditunjuk Dinas Pendidikan Kota Surabaya.

"Digeledah"

Di Semarang, Jawa Tengah, karena banyaknya kasus pelanggaran dalam pelaksanaan ujian nasional tingkat SLTA, Dinas Pendidikan Kota Semarang memutuskan memperketat pengawasan peserta ujian nasional tingkat SLTP. Sebelum memasuki ruang ujian, siswa akan "digeledah" untuk memastikan tidak ada yang membawa telepon seluler ke ruang ujian.

"Kami akan memeriksa isi tas semua peserta ujian nasional SLTP untuk menahan telepon seluler milik siswa selama ujian berlangsung," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Sri Santoso, Minggu.

Selain penahanan telepon seluler milik siswa, imbuh Sri, siswa yang izin ke toilet selama ujian berlangsung juga akan diawasi. Pengawasan itu untuk mencegah adanya joki dalam ujian.

Di Cimahi, Jawa Barat, Ketua I Penyelenggara Ujian Nasional Kota Cimahi Yayat Supriyatna mengatakan, lembar soal ujian nasional untuk 7.368 peserta sudah datang dan disimpan di Kantor Dinas Pendidikan Kota Cimahi untuk dibagikan ke 40 SMP dan sederajat.

Sejak awal, Yayat mengatakan, soal ujian diawasi secara ketat sebelum disalurkan. Penjagaan dan penyaluran soal ujian dilakukan bersama antara pihak sekolah dan aparat kepolisian. Hal ini guna menjaga kerahasiaan atau menghindari kebocoran soal ujian. Soal akan mulai disalurkan ke setiap sekolah sekitar pukul 04.30 dengan pengawalan polisi.

Di Medan, anggota Dewan Penasihat Komunitas Air Mata Guru, Denni B Saragih, menduga soal ujian nasional untuk tingkat SMP sudah beredar sebelum pelaksanaan ujian nasional. Meski demikian, belum ada laporan resmi dari tim pemantau independen mengenai hal ini.

"Informasi yang kami terima di sejumlah daerah kunci jawaban sudah tersedia," tutur Denni.

Dewan Pendidikan Medan, Mutsyohito Solin, menuturkan dugaan kebocoran soal perlu dibuktikan secara jelas. Dia meragukan jika kejadian itu ada di wilayah Medan karena pengawasannya sudah diperketat.(A14/CHE/A03/HEN/NDY)

Tidak ada komentar: