30 Mei 2008

Pro-Kontra BKM Menguat * Mahasiswa Curigai Uang Bungkam

Jakarta, Kompas - Rencana pemerintah untuk menyalurkan uang Bantuan Khusus Mahasiswa atau BKM kepada 400.000 mahasiswa perguruan tinggi negeri dan swasta ditanggapi dengan sikap pro dan kontra di kalangan perguruan tinggi. Uang BKM besarnya Rp 500.000 per semester dan direncanakan cair akhir Juli.

Di Bandung, Jawa Barat, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) Widyo Nugroho Sulasdi, Kamis (29/5), mengatakan, BKM tak ubahnya seperti beasiswa untuk mahasiswa tidak mampu. "Jika melihatnya secara politis, pasti akan kontroversial. Jika ditempatkan dalam perspektif pendidikan, BKM tidak ubahnya beasiswa," ucapnya. Dari total 12.000 mahasiswa ITB, sekitar 5.911 di antaranya telah terkover beasiswa. Nilainya mencapai Rp 12,9 miliar pada akhir 2007.

Rektor Universitas Padjadjaran Bandung Prof Ganjar Kurnia mengatakan, dana BKM akan membantu mahasiswa tidak mampu. Sebab, selama ini setiap tahun ada sekitar 1.200 mahasiswa yang mengajukan penangguhan uang SPP yang besarnya Rp 600.000 per semester.

Di Lampung, Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Lampung Thoha B Sampurna menyatakan tengah menyiapkan data mahasiswa penerima BKM. Saat ini dari 24.000 mahasiswa Unila, sekitar 2.600 di antaranya tidak mampu.

Di Makassar, sejumlah mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar menolak rencana pemerintah menyalurkan BKM. Alasannya, bantuan tersebut dicurigai sebagai upaya pembungkaman daya kritis mahasiswa atas gencarnya tuntutan pembatalan kenaikan harga BBM.

Di Jakarta, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia Edwin Nofsan Naufal mengatakan, bantuan itu ada indikasi untuk meredam aksi-aksi mahasiswa.

Di Denpasar, Bali, Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo mengatakan, program ini bukan untuk meredam aksi mahasiswa yang marak dilakukan akhir-akhir ini.
(INE/ELN/GAL/NDY/NAR/HAR HLN/SIR/JON/YNT/DYA/TOP)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/05/30/00574884/pro-kontra

Tidak ada komentar: