Kuota Jalur SNMPTN Dikurangi. Jalur Resmi Nasional Hanya Satu

Selasa, 13 Mei 2008, Bandung, Kompas - Tahapan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SNMPTN dinilai terlalu berlarut-larut dan kurang efisien. Hal tersebut sangat merugikan perguruan tinggi selaku penerima calon mahasiswa. Akibatnya, saat ini perguruan tinggi memilih aman dengan mengurangi kuota dari jalur itu.

Pandangan itu dikatakan antara lain oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Institut Teknologi Bandung Adang Surahman, pekan lalu. "Sekarang sudah Mei. Tahun-tahun sebelumnya pada bulan ini sudah ada kepastian dan mulai surat-menyurat ke sekolah, universitas lain. Sekarang belum," katanya.

Menurut Adang, surat keputusan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas tentang SNMPTN implementasinya rumit. "Kami tidak tahu bertanggung jawab kepada siapa dan bagaimana caranya," ujarnya. Koordinasinya sulit karena harus berhubungan dengan universitas dari luar wilayah. Jika berlarut-larut, kuota penerimaan dari SNMPTN akan dikurangi dari rencana awal 40-50 persen.

Soal kuota, Rektor Universitas Padjadjaran, Bandung, Ganjar Kurnia menyatakan 55:45 untuk SNMPTN berbanding jalur mandiri—jalur jika seorang calon mahasiswa gagal di jalur SNMPTN.

Menurut Rektor Universitas Airlangga, Surabaya, Fasich, persentase daya tampung itu diupayakan berimbang dengan tujuan memberi kesempatan masuk perguruan tinggi kepada seluruh kalangan masyarakat. Uang pangkal dan biaya kuliah jalur SNMPTN paling murah—di luar jalur prestasi.

Sementara itu, Rektor Universitas Diponegoro, Semarang, Susilo Wibowo di Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin, menegaskan, jalur resmi masuk PTN secara nasional hanya melalui SNMPTN. Ada 56 PTN berkomitmen menerapkan SNMPTN.

"Termasuk Universitas Indonesia, Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Hasanuddin. Ini diputuskan sejak kesepakatan para rektor untuk tak lagi menggunakan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB)," kata Susilo, yang juga koordinator Wilayah Tengah (Jateng, DIY, dan Kalimantan) untuk SNMPTN.

Sebelumnya, Ketua Regional II Perhimpunan SPMB Eko Budihardjo menyatakan 5 PTN akan menggelar Ujian Masuk Bersama (UMB). PTN yang sepakat adalah Universitas Indonesia, Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Universitas Hasanuddin Makassar. Pendaftaran UMB pada 27 Mei-4 Juni 2008. Hasil diumumkan 21 Juni 2008.

Susilo menegaskan, UMB adalah seleksi internal universitas yang dilakukan dengan koordinasi. (A05)