23 April 2008

UN di Jabodetabek, Polisi Jaga Sekolah

Suara Pembaruan, 23/4/2008, JAKARTA - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SLTA di Jabotabek dijaga ketat aparat kepolisian. Hal itu guna UN berjalan lancar dan mengantisipasi adanya tindak pidana membocorkan soal UN. Hingga berita ini diturunkan, pelaksanaan UN di sejumlah sekolah di Jabotabek berjalan lancar.

Seperti pantauan SP di SMA 70, Bulungan, Jakarta Selatan, sejumlah petugas polisi berjaga-jaga di sekitar sekolah pada hari pertama UN. Pelaksanaan UN di sekolah itu berjalan lancar. Meskipun ada sejumlah siswa yang telat dan panik mencari ruang ujian. Padahal, siswa sebelumnya telah diimbau untuk hadir satu jam sebelum ujian dimulai. Sedikitnya 50 siswa terlihat panik mencari ruangan kelas tempat mereka melakukan ujian hari pertama, yakni ujian Bahasa Indonesia dan Matematika. Pelaksanaan UN berlangsung mulai pukul 08.00 WIB hingga 12.30 WIB.

Tidak sedikit dari siswa yang belum mengetahui ruangan kelas tempat mereka menempuh ujian akhir. Mereka juga bertanya kepada para pengawas dari Departemen Pendidikan yang berjaga-jaga di setiap lantai. Ujian bahasa Indonesia dan matematika pada hari pertama ini diikuti 457 siswa. Mereka cukup tertib dengan tidak mengaktifkan telepon seluler dan meletakkan milik pribadi mereka yang diisi di tas sekolah di depan sekolah.

Menurut Ananda Marissya, siswa kelas 3 IPA yang ditemui SP, dia sudah mengetahui mengenai peraturan yang diberlakukan selama ujian. "Kami memang tidak boleh mengaktifkan HP dan harus meletakkan tas di depan kelas," ujarnya.

Hal serupa terjadi di SMA 68, Jakarta Pusat. Humas sekolah unggulan itu, Sujito mengatakan, dalam pengawasan keamanan UN, sekolah bekerja sama dengan pihak kepolisian. "Kami minta agar polisi yang berjaga tidak menggunakan seragam agar tidak terkesan terlalu diawasi. Ada sekitar lima polisi yang berjaga," katanya.

Sujito mengatakan, jumlah peserta UN di SMAN 68 sebanyak 289 siswa yang dibagi dalam 15 ruang ujian. Setiap ruang terdiri dari 20 siswa yang dijaga dua guru pengawas.

Sementara itu, soal dan lembar ujian dijaga cukup ketat. Sujito menyatakan, pengambilan soal dari Rayon di SMAN 77, Jakarta Pusat dikawal Tim Pemantau Independen (TPI) dari Universitas Indonesia. Begitu juga dengan proses pengembalian ke Rayon. Sebelum dimulai, seluruh ruang kelas yang digunakan untuk ujian disegel. Di depan pintu ditempel lembaran kertas dengan tulisan "ruang ini disegel untuk ujian nasional".

Proses sebelum ujian berlangsung setelah peserta masuk ruangan dilakukan pembacaan doa melalui pengeras suara. Dan dilanjutkan dengan pembacaan tata tertib ujian oleh pengawas. Proses ujian mata pelajaran pertama berlangsung lancar.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo meninjau langsung pelaksanaan UN di beberapa sekolah di Jakarta, Selasa pagi. Tiga sekolah dikunjunginya, yaitu SMK Negeri 58 Bambu Apus, Jakarta Timur, Madrasah Aliyah Negeri 2 Ciracas Jakarta Timur dan SMA Negeri 39 Cijantung.

Hadir juga Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) Margani Mustar, Ketua Badan Standar Pendidikan Nasional yang juga Ketua Komnas HAM Anak Seto Mulyadi.

Kali ini, jumlah peserta UN di Jakarta sebanyak 118.929 orang yang terdiri atas SMA sebanyak 57.145 orang, SMK sebanyak 57.731 orang, Madrasah Aliyah (MA) 4.011 orang, dan SMA Luar Biasa 42 orang. Para siswa tersebut berasal dari 1.065 sekolah di Jakarta yang terdiri atas 453 SMA, 537 SMK, SMA LB 5, dan MA 70.

Sementara itu, standar kelulusan tiap memiliki nilai rata-rata minimal 5,25 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan tidak ada nilai dibawah 4,25 dan khusus SMK, nilai pelajaran kompetensi kejuruan 7,00. Atau ketentuan lainnya memiliki nilai minimal 4,00 pada salah satu mata pelajaran dengan nilai mata pelajaran lainnya yang diujikan pada UN masing-masing minimal 6,00 dan khusus untuk SMK nilai pelajaran kompetensi kejuruan minimal 7,00. Margani Mustar mengatakan, jumlah peserta UN tahun ini berkurang sekitar 800 orang bila dibandingkan 2007 lalu. Tahun lalu sebanyak 119.000 orang.

Bekasi

Pelaksanaan UN untuk tingkat SMA atau sederajat pada hari pertama di Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa berlangsung lancar. Pantauan SP di SMAN 1 Jalan KH Agus Salim Kota Bekasi, menunjukkan pelaksanaan UN berjalan baik. Hampir setiap sekolah yang melaksanakan UN mendapat penjagaan dari aparat kepolisian. Petugas memang sejak Senin telah disiagakan untuk mengamankan soal-soal ujian agar tidak bocor kepada orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

UN yang digelar mulai 22-24 April 2008 diikuti 21.157 pelajar tingkat SMA atau sederajat se-Kota Bekasi. Pelajar itu terdiri dari 10.717 pelajar SMA, 9.365 pelajar SMK dan 1.975 Madrasah Aliyah (MA). Sedangkan, jumlah ruangan yang digunakan sebanyak 291 ruangan yang tersebar di sejumlah sekolah di Kota Bekasi.

Sedangkan, di Tangerang, sebanyak 10.365 siswa tingkat SMA mengikuti UN yang dilaksanakan selama tiga hari hingga 24 April. Puluhan ribu siswa itu terdiri dari 76 sekolah SMA, 9.323 siswa SMK dari 65 sekolah dan siswa MA berjumlah 761 siswa dari 17 sekolah. Sedangkan di Kabupaten Tangerang, siswa yang mengikuti UN mencapai 28.439 peserta yang berasal dari 256 SMA, SMK dan MA di wilayah itu. [DMP/HTS/MAR/RBW/132]

Tidak ada komentar: