Sylviana Murni, Jumat siang, sengaja berkunjung ke SDN 1 Menteng dan mencoba berdialog dengan para ibu pengantar yang sengaja memarkir mobil di sepanjang Jalan Besuki hingga Jalan Kertosono.
”Tolong, ibu-ibu jangan parkir sepanjang hari di jalan ini. Warga setempat jadi susah keluar masuk. Kenapa anak-anaknya tidak diantar saja, kemudian ditinggal dan dijemput lagi ketika waktunya pulang. Atau kalau mau menunggu, silakan parkir di gedung parkir di Taman Menteng,” kata Sylviana Murni, Jumat.
Namun, imbauan agar tidak parkir sepanjang hari di lokasi tersebut justru disambut dengan omelan para ibu. Ibu-ibu yang bergerombol di emper jalan mengatakan, gedung parkir Taman Menteng yang terletak di ujung Jalan Kertosono terlalu jauh. Lagi pula tarif parkirnya amat mahal. Jika parkir dari pukul 07.00 hingga tengah hari, mereka harus membayar lebih dari Rp 4.000.
Tidak menanggapi omelan para ibu, Sylviana Murni kemudian menemui Kepala SDN 1 Menteng Purwadiyanto. Ternyata, Purwadiyanto dan Camat Menteng Efri sudah sering kali menampung keluhan warga dan melarang para pengantar jemput parkir seharian. Namun, para pengantar tidak menggubris larangan itu.
Sylviana Murni mengatakan, ia terpaksa menyuruh petugas Suku Dinas Ketentraman dan Ketertiban serta Suku Dinas Perhubungan untuk menindak tegas para pelanggar aturan tersebut. Paling lambat, Senin (21/4), para petugas dan juga mobil derek akan siaga di Jalan Besuki.
Menurut Sylviana Murni, parkir liar tersebut tidak hanya mengganggu warga, tetapi juga arus lalu lintas. Pada saat jam-jam sibuk pagi dan sore, Jalan Besuki dan Kertosono dapat menjadi salah satu alternatif untuk menghindari kemacetan. (NEL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar