23 April 2008

Sekolah dan Masyarakat Harus Terintegrasi

Rabu, 23 April 2008, Jakarta, kompas - Pendidikan di sekolah, keluarga, dan masyarakat harus terintegrasi secara baik sehingga bisa mendukung pembangunan berkelanjutan. Di samping itu, pendidikan harus berlangsung sepanjang hayat sehingga bermanfaat bagi kemanusiaan.

Demikian dikatakan Madhu Singh dari Institute for Lifelong Learning UNESCO di Jakarta, Senin (21/4). Madhu Singh berbicara dalam pertemuan Forum Kebijakan Selatan-Selatan tentang Belajar Sepanjang Hayat sebagai Kunci bagi Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan, yang berlangsung tanggal 21-23 April. Hadir dalam pertemuan tersebut sekitar 65 ahli pendidikan, perwakilan pemerintah serta lembaga masyarakat dari 18 negara di Asia dan Afrika.

Hubert Gijzen, Direktur UNESCO untuk Indonesia, mengatakan, pendidikan saat ini harus mampu menyiapkan individu dan masyarakat untuk bisa menjawab beragam tantangan dalam pembangunan. Dunia dihadapkan pada persoalan kemiskinan, perubahan iklim, dan bencana alam akibat pembangunan yang tidak saling terintegrasi.

"Pendidikan harus bisa membekali masyarakat untuk bisa melaksanakan pembangunan yang memanfaatkan sumber ekonomi dan sosial, tetapi sekaligus tetap menjaga lingkungan hidup," kata Hubert Gijzen.

Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo mengatakan, pendidikan itu sangat dinamis dan telah mengalami revolusi di dalam konsep dan ideologinya.

"Pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan itu sebuah konsep multidisiplin. Sistem pendidikan nasional kita sudah mengakomodasi itu," kata Bambang.

Tujuan utama pertemuan ini adalah untuk me-review konsep pembelajaran sepanjang hayat pada pendidikan formal, nonformal, dan informal yang ada di masyarakat. (ELN)

Tidak ada komentar: