30 April 2008

Peserta UN Kecewa, Soal Ujian Susulan Lebih Sulit

Rabu, 30 April 2008, Lubuk Pakam, Kompas - Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Lubuk Pakam kecewa dengan pelaksanaan ujian nasional kali ini. Sebanyak 284 siswa yang menjalani ujian susulan karena gurunya kepergok membetulkan jawaban peserta ujian nasional mengaku kesulitan dengan soal ujian susulan Bahasa Inggris.

"Kami tidak tahu apa-apa soal kasus (pembetulan soal oleh guru) itu. Namun, sekolah meminta kami mengulang ujian nasional (UN)," kata Fajar Rahmat, siswa kelas III IPA SMAN 2 Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (29/4).

Menurut Fajar, ujian nasional sama artinya mengabaikan kegiatan belajar sehari-hari yang telah dia jalani selama tiga tahun. Dia mengatakan, ujian nasional hanya mengukur kemampuan siswa pada tiga hari saja.

Suryadarma, siswa kelas III IPS SMAN 2 Lubuk Pakam, mengatakan lebih baik sistem kelulusan tidak hanya ditentukan oleh UN. Proses belajar di sekolah justru lebih penting daripada hanya mengikuti ujian nasional.

Siswa diperiksa

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Deli Serdang Ajun Komisaris Ruruh Wicaksono mengatakan, pemeriksaan akan dilanjutkan ke kalangan siswa.

Kepala Dinas Pendidikan Deli Serdang Sofian Marpaung mendukung proses hukum yang sedang berjalan. Sebelumnya dia sudah meminta agar prosedur operasi standar ujian nasional dilakukan sebaik-baiknya.

Di Jakarta, para aktivis pendidikan Education Forum meminta agar para guru yang dijadikan tersangka diperlakukan dengan baik. Menurut Yanti Sriyulianti dari Education Forum, kecurangan tersebut secara hukum memang salah. Namun, harus dilihat lebih dalam lagi penyebab kecurangan tersebut. UN merupakan persoalan sistemik yang lahir dari tekanan kebijakan pemerintah yang tidak sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.

"Guru menjadi pihak yang tersudut. Masyarakat dan sekolah menuntut agar angka kelulusan tinggi. Yang diperlukan ialah perbaikan evaluasi pendidikan," ujarnya. (NDY/INE)

Tidak ada komentar: