21 April 2008

Peserta Ujian Nasional Dilarang Membawa Ponsel

Senin, 21 April 2008 | 08:01 WIB

TEMPO Interaktif, Purwakarta:Panitia pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SLTA di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat diperintahkan melarang semua siswa perserta Ujian Nasional agar tidak membawa ponsel ke dalam ruang ujian. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Didin Syahidin, larangan itu terkait dengan upaya mengantisipasi terjadinya kebocoran soal ujian dan saling jiplaknya jawaban jawaban ujian.

Selain pelarangan ponsel, mereka juga menerjunkan pemantau independen yang berasal dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Purwakarta dan Jawa Barat. "Setiap lokasi ujian diawasi seorang pengawas (independen)," kata Didin di kantornya, Ahad (20/4)

Setidaknya 7.002 siswa baik SMU, Madrasah dan SMK di Kabupaten Purwakarta mengikuti ujian nasional tahun ajaran 2007/2008 pada Selasa, (22/4) esok. Mereka akan mengikuti ujian materi pokok semua jurusan Bahasa Indonesia, Matematika dan Bahasa Inggris. SMA jurusan IPA ditambah materi pelajaran Fisika, Kimia dan Biologi, jurusan IPS ditambah materi pelajaran Ekonomi, Sosiologi dan Geografi sedangkan jurusan bahasa ditambah materi pelajaran Antropologi, Sastra Indonesia dan bahasa asing lain yang diajarkan di sekolah masing-masing.

Untuk Madrasah Aliyah materi ujian tambahannya terdiri dari pelajaran Tafsir Al-AlQur'an, Hadist, Tasaup (ilmu Falaq) dan kajian Kitab Kuning. Sedangkan materi pelajaran tambahan yang diujikan buat peserta dari SMK yakni kompetensi keahlian dan kejuruan. Nilai rata-rata kelulusan buat SMA dan MA 5,25 dan tidak boleh lagi ada nilai mata pelajaran 4,25. Sedangkan buat SMK nilai rata-rata UN-nya tetap 5,5 tetapi masih boleh ada nilai pelajaran 4,0, tetapi nilai kompetensi keahlian dan kejuruannya harus 7,0.

Ujian akan berakhir Kamis (24/4). Soal UN sendiri Ahad (20/4),baru dibawa dari provinsi ke kantor dinas pendidikan kabupaten dengan pengawalan ketat aparat kepolisian. Senin baru dideistribusikan ke setiap kecamatan untuk kemudian didistribusikan ke sekolah-sekolah yang dijadikan lokasi UN. Nanang Sutisna

Tidak ada komentar: