04 April 2008

Hapuskan Tradisi Korupsi di Sekolah!

Redaksi Yth,
Korupsi di dunia pendidikan khususnya dilevel sekolah makin memprihatinkan. Banyak terungkap diberita media massa dan Televisi tentang korupsi di tingkat sekolah yang dilakukan para oknum kepala sekolah beserta kroninya.
Modus korupsi di sekolah antara lain penyunatan dana BOS, mark-up dan penyunatan anggaran pembangunan sekolah, penjatahan prosentase sumbangan pendidikan dari orang tua siswa, dan sebagainya. Korupsi di sekolah seperti yang terjadi di SMA 3 Surakarta dan SMPN 1 Gatak (Sukoharjo) yang diungkap media massa menunjukkan bahwa ada korelasi praktik KKN di dunia pendidikan. Untuk menjadi kepala sekolah—-dalam rahasia umum—seseorang Guru harus membayar ratusan juta rupiah kepada kepala dinas pendidikan (pejabat di daerah). sehingga ketika menjadi kepala sekolah ada adagium, harus mengembalikan biaya pencalonan kepala sekolah.
Korupsi di dunia pendidikan dan di sekolah memang akhirnya membuat biaya pendidikan semakin mahal dari waktu ke waktu. Korupsi telah dibebankan kepada siswa dan orang tua siswa. Korupsi disekolah menyebabkan bangunan sekolah menjadi mudah roboh karena anggaran pembangunan dipotong dan menjadi bancakan rame-rame para pejabat di dunia pendidikan.
Dalam kesempatan ini, saya mendukung demonstrasi siswa SMA 3 Solo dan Tuntutan Dewan Guru SMPN 1 GATAK yang melakukan perlawanan terhadap korupsi di sekolah. Tidak selayaknya sekolah menjadi arena korupsi. Bagaimana bisa maju pendidikan kita, lha wong KORUPSInya semakin merajela. jangan-jangan dana APBN 100% untuk pendidikan pun akan banyak korupsinya. termasuk selama ini korupsi DAK dibanyak kabupaten yang melibatkan pejabat dinas pendidikan. Mengerikan memang: pendidikan makin mahal, kualitas amburadul, membuat para pejabat makin makmur. Jika pendidikan ingin maju maka KORUPSI harus diberantas di dunia pendidikan!

Woro Retno Wulandari, Desa Tegalmade RW 02/Rt 05,Bekonang, Mojolaban,Sukoharjo.

http://www.sinarharapan.co.id/berita/0804/04/opi02.html

Tidak ada komentar: