Rabu, 30 April 2008, TEMPO Interaktif, Serang:Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat RI menilai Provinsi Banten masih berstatus merah dalam hal pemberantasan buta aksara. Dari sekitar 11 juta penduduk Indonesia penyandang buta aksara, sekitar 3,3 persennya di Banten.
"Kami mendorong agar Banten dapat menuntaskan buta aksara pada 2009 mendatang," kata anggota Komisi X DPR RI Didik J. Rachbini di sela-sela kunjungan kerjanya di Banten Rabu (30/4).
Dari data yang diberikan Dinas Pendidikan Banten kepada Komisi X, saat ini ada 112.000 penyandang buta aksara. "Banten masih ada di 10 besar penyandang buta aksara nasional."
Untuk menuntaskan masalah itu, politisi PAN itu meminta pemerintah daerah membuat terobosan dan program yang mudah dipahami masyarakat Banten. Mengenai anggaran, pemerintah pusat akan membantu sekitar 70 persen dana untuk program tersebut, sedangkan 30 persennya diharapkan dari APBD setempat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Banten, Eko Endang Koswara, membantah kalau Banten dianggap masih merah dalam pemberantasan buta aksara. Eko mengatakan, sejak Januari 2008 lalu, dalam forum rembuk nasional telah dilansir bahwa Banten telah berada pada golongan hijau.
"Jadi, bukan merah lagi, tapi hijau. Itu artinya sudah lebih baik," kata Eko. Namun demikian Eko mengakui jumlah buta aksara di Banten masih tinggi. Eko menambahkan, untuk tahun 2008 ini ditagetkan 93.000 warga dapat membaca. Mabsuti Ibnu Marhas
30 April 2008
Banten Masih Berstatus Merah Buta Aksara
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar