Jika siswa SMA/SMK/MA tak lulus ujian nasional dan ujian nasional ulang, masih ada kesempatan lain, yaitu mengikuti ujian nasional pendidikan kesetaraan atau UNPK Paket C. UNPK periode I akan diselenggarakan 22-25 Juni 2010 dan periode II pada 2-5 November 2010.
"Ijazahnya bisa digunakan untuk seleksi masuk ke perguruan tinggi," kata Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, seusai melihat persiapan ujian nasional (UN) ulang di SMA Negeri 35 dan SMAN 3 DKI Jakarta, Senin (10/5). Sebanyak 154.079 siswa SMA/SMK tidak lulus UN dan diberi kesempatan mengikuti UN ulang pada 10-14 Mei 2010.
Meskipun demikian, Nuh berharap siswa yang mengikuti UN dan UN ulang bisa lulus sekitar 95-96 persen. Apalagi, siswa yang mengikuti UN ulang sebagian besar tidak lulus pada satu mata pelajaran. "Tetapi, jika tetap tak lulus juga dalam UNPK Paket C, bisa mengikuti UN tahun depan," kata Nuh.
Tidak ikut UN ulang
Dari beberapa daerah dilaporkan, sejumlah siswa tidak mengikuti UN ulang karena berbagai alasan. Di Kabupaten Magelang, misalnya, 16 siswa SMA/SMK dan MA tidak ikut UN ulang pada Senin kemarin sehingga dinyatakan gugur dan tak lulus UN.
"Meskipun demikian, mereka diberi kesempatan mengikuti UN pendidikan kesetaraan Paket C," kata Kepala Seksi Kurikulum dan Pengendalian Mutu Pendidikan Menengah dan Fasilitasi Perguruan Tinggi Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Magelang Sany B Tjahjono.
Menurut keterangan sekolah, 16 siswa tersebut tidak mengikuti ujian ulang dengan alasan sakit, sudah menikah, dan sudah bekerja.
Di Surabaya, peserta yang mendaftar UN ulang sebanyak 110 siswa SMA dan 1.013 siswa SMK. Dari siswa SMK sebanyak itu, 922 siswa mengikuti UN ulang karena tidak lulus dan 91 orang karena nilainya kritis atau di bawah 5,5. Bila hasil UN ulangan lebih baik, nilai itu yang akan digunakan.
Namun, dari siswa yang mendaftar UN ulang, tak semuanya hadir. "Sebanyak 29 siswa SMA dan 4 siswa SMK tidak hadir pada UN ulang," kata Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Sahudi.
Di Yogyakarta, 15 siswa SMA/ MA/SMK tak hadir pada UN hari pertama. Mereka terdiri atas 10 pelajar SMA/MA dan 5 pelajar SMK.
"Sebagian siswa yang tak hadir itu karena sudah bekerja dan tidak mendapat izin dari tempatnya bekerja untuk mengikuti UN ulang," kata Sekretaris Panitia UN Ulangan Kelompok Kerja (Pokja) 2 Yogyakarta Moch Singgih Sulistyanto.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Syamsury menyayangkan ketidakhadiran peserta. Selain membuang kesempatan, ketidakhadiran siswa juga dikhawatirkan akan memperburuk tingkat kelulusan Yogyakarta. (LUK/EGI/ELN/INA/ACI/IRE/ ILO/GRE)- http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/05/11/03005690/tak.lulus.ada.opsi.lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar