Asap di Provinsi Riau semakin mengganggu aktivitas warga. Setelah Kabupaten Siak meliburkan murid taman kanak-kanak dan sekolah dasar, mulai Rabu (5/8) Yayasan Ashofa, Pekanbaru, meliburkan semua muridnya dari TK hingga sekolah menengah atas.
"Hampir setiap hari dalam sepekan ini, 6-8 siswa kami dalam satu kelas terkena sakit ISPA (infeksi saluran pernapasan akut). Kemarin, 217 siswa kami tidak masuk karena sakit. Melihat kondisi yang tidak sehat itu, kami mengambil kebijakan meliburkan seluruh murid selama dua hari sampai Kamis," ujar Sudarmi, Kepala SD Ashofa.
Di Yayasan Ashofa terdapat sekitar 1.800 siswa TK, SD, SMP, dan SMA.
Sudarmi mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan pada Kamis ini. Jika kondisi cuaca tidak bersahabat, pihak sekolah akan memperpanjang libur hingga Sabtu.
Kondisi cuaca di Pekanbaru sepanjang Rabu masih ditutupi awan. Pada siang hari langit tampak lebih gelap. Alat pemantau Indeks Standar Pencemaran Udara yang terletak di pusat kota Pekanbaru tetap menunjukkan kondisi cuaca masih dalam kategori tidak sehat.
Manager on Duty Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Ibnu Hasan mengatakan bahwa kondisi penerbangan berjalan normal. Jarak pandang sempat di bawah 1.000 meter pada pukul 06.00, kemudian membaik sampai 1.000 meter sebelum pukul 7.00.
Meluasnya dampak kabut asap membuat stok masker di Dinas Kesehatan Riau menipis. Hari Rabu kemarin, Dinas Kesehatan Riau terpaksa meminta bantuan pemerintah pusat untuk menyalurkan masker.
Secara terpisah, Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Siak Hendri San mengatakan, hingga Rabu Dinas Pendidikan Nasional masih meliburkan seluruh murid TK dan murid SD dari kelas I sampai kelas III. "Jika sampai nanti sore tidak ada tanda-tanda hujan dan asap masih tebal, kemungkinan libur akan diperpanjang," ujarnya.
Kewalahan
Di Provinsi Jambi, tim pemadam Manggala Agni semakin kewalahan memadamkan api di lahan gambut penyangga Taman Nasional Bukit Tiga Puluh di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kebakaran makin meluas menjadi lebih dari 200 hektar dibandingkan sehari sebelumnya yang masih 25 hektar.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi Didy Wurjanto mengatakan, kebakaran telah berlangsung hampir sepekan lamanya. Bukannya padam, api malah terus meluas. Petugas Manggala Agni berjumlah 25 orang yang diterjunkan ke lokasi kebakaran kesulitan memadamkan api. Tiga alat pemadam tidak lagi memadai.
Berdasarkan data citra satelit NOAA, jumlah titik api di Jambi pada Rabu kemarin mencapai 232 lokasi. Jumlah itu melonjak dari sehari sebelumnya 49 titik. Kebakaran tidak hanya terjadi di kebun masyarakat dan hutan produksi yang telah ditinggalkan, tetapi juga di perkebunan sawit di Kabupaten Sarolangun.
Kebakaran lahan di Kalimantan Tengah juga terus terjadi. "Kebakaran kebanyakan di lahan garapan masyarakat," kata Kepala BKSDA Kalteng Mega Harianto. (SAH/CAS/ITA)
http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/06/03403188/sekolah.diliburkan.bertambah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar