Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto menegaskan, dalam masa orientasi siswa atau MOS sama sekali tidak boleh ada kekerasan, baik fisik maupun verbal. Jika sampai ada kejadian kekerasan terhadap siswa baru selama MOS, kepala sekolah yang bersangkutan bisa dicopot dari jabatannya.
"Akan ada sanksi, mulai dari teguran lisan, kemudian diperingatkan, sampai teguran tertulis hingga pencopotan atau pemberhentian tidak hormat. Ini disebabkan kepala sekolah adalah pemimpin dan penanggung jawab terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Jadi, harus tahu apa yang terjadi di sekolah dan bisa mengarahkan yang baik," kata Taufik, Senin (13/7).
Menurut Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, MOS dikhususkan untuk mempersiapkan siswa baru dengan profil, unsur, dan persiapan beradaptasi di sekolah baru mereka.
Tindakan yang mengandung unsur kekerasan fisik, kata-kata tak pantas oleh senior, perpeloncoan ekstrem, pemberian tugas, dan hukuman fisik berlebihan tidak boleh dilakukan selama MOS. Siswa baru harus diperkenalkan dengan hak dan kewajiban di lingkungan baru mereka.
Taufik juga meminta agar orangtua ikut aktif mengawasi jalannya MOS yang benar, yaitu yang bertujuan memperkenalkan siswa baru kepada lingkungan sekolah. Laporan orangtua atau murid bisa disalurkan di sekolah terkait, jajaran suku dinas pendidikan di tingkat kota, dan di Dinas Pendidikan DKI.
Bawa pohon
Banyak cara untuk memperkenalkan siswa baru kepada lingkungan sekolah tanpa harus ada kekerasan dan tekanan mental. Salah satunya adalah meminta murid baru membawa bibit pohon dan melaksanakan penghijauan di sekitar sekolah saat MOS.
"Di Jakarta Selatan sedang dicanangkan program 'one man one tree one biopori'. Kalau semua ikut menyukseskan program ini, termasuk siswa sekolah, tentu Jakarta yang hijau dan ramah lingkungan cepat terwujud," kata Wali Kota Jakarta Selatan Syahrul Effendi, Senin.
Yang diwajibkan membawa bibit pohon, menurut Syahrul, adalah siswa baru di tingkat SD dan SMP, tetapi siswa lama diminta berpartisipasi. Jenis pohon yang boleh disumbangkan adalah tanaman produktif dan dapat berfungsi sebagai pelindung, seperti sengon. Pohon buah-buahan termasuk tanaman yang amat baik untuk disumbangkan, seperti pohon mangga, rambutan, dan jambu.
Selain menghijaukan kawasan sekitar sekolah, sesuai petunjuk dari Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan, bibit pohon yang terkumpul bisa ditanam di sejumlah tempat lain. Demi kemudahan perawatan, pohon yang disumbangkan setidaknya sudah setinggi satu meter.
Macet lagi
Hari pertama masuk sekolah kemarin juga menandai kembalinya kepadatan lalu lintas di Jakarta. Data dari Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya, sejak Senin pukul 06.00, kemacetan terjadi di beberapa titik di Ibu Kota.
Brigadir Satu Taufik dari TMC mengatakan, beberapa titik kemacetan pada pagi dan sore, antara lain, terpantau di jalan tol ke arah Gerbang Tol Taman Mini Indonesia Indah, Gerbang Tol Tomang dari arah Tangerang, Tol Dalam Kota arah Grogol di sekitar Tegal Parang, Warung Buncit ke arah Mampang di Jakarta Selatan, di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara, kawasan Grogol ke arah Harmoni dan Roxy di Jakarta Pusat, serta Jalan DI Pandjaitan di Jakarta Timur hingga Bekasi yang melalui Kalimalang. (NEL/ECA)
http://koran.kompas.com/read/xml/2009/07/14/0445200/ada.kekerasan.kepala.sekolah.dicopot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar