09 Juli 2009

Bangku Kosong Bertambah

Jakarta, Kompas - Pendaftaran peserta didik baru atau PPDB untuk SMP, SMK, dan SMA negeri tahap kedua akan digelar pada 9-11 Juli. Pendaftaran kali ini akan memperebutkan 7.696 bangku kosong di ketiga jenjang sekolah tersebut. Calon siswa asal DKI berkesempatan merebut bangku kosong itu.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto, Rabu (8/7) di Jakarta Pusat, mengatakan, proses pendaftaran tahap kedua sama seperti proses pada tahap pertama. Semua calon siswa harus mendatangi sekolah negeri untuk mengisi formulir pendaftaran guna diseleksi melalui sistem komputerisasi.

Bangku kosong terjadi karena ada siswa yang sudah diterima, tetapi tidak mendaftar ulang sampai hari Selasa (7/7) pukul 15.00. Siswa tidak mendaftar ulang karena beberapa sebab, seperti diterima di sekolah swasta favorit, bersekolah ke luar negeri, atau lalai mendaftar karena terlalu lama berlibur.

Taufik menyatakan, hal itu dikarenakan jumlah bangku kosong melonjak drastis dari yang resmi diumumkan, Sabtu (4/7). Saat itu hanya tercatat 504 bangku kosong yang sekitar 99 persennya adalah jatah untuk siswa dari luar DKI.

"Kualitas sekolah swasta banyak yang bagus sehingga siswa dapat meninggalkan sekolah negeri untuk belajar di sekolah swasta unggulan. Dengan kondisi ini tidak heran jika ada bangku kosong karena siswa lebih memilih sekolah swasta," kata Taufik.

Jumlah bangku kosong di tingkat SMA negeri mencapai 1.806, di tingkat SMK negeri 1.111 bangku kosong, dan di tingkat SMP negeri terdapat 4.276 bangku kosong. Jumlah bangku kosong itu menunjukkan banyaknya siswa yang tidak mendaftar ulang sehingga otomatis gagal diterima di sekolah bersangkutan.

Sebagian besar bangku kosong berasal dari kuota untuk siswa yang berasal dari DKI Jakarta. Kuota untuk siswa luar DKI yang masih kosong mencapai 1.174 kursi, 37 kursi kosong di tingkat SMA, lima kursi kosong di SMK, dan 1.132 kursi kosong di tingkat SMP.

Taufik menjamin tidak ada jual beli bangku kosong dalam pendaftaran tahap kedua ini. Semua proses seleksi dilakukan dengan sistem komputerisasi sehingga transparan dan dapat dipercaya.

Proses pendaftaran tahap kedua dapat dilihat di situs internet jakarta.psb-online.or.id untuk tingkat SMA dan di www.psb-smpdki.org untuk tingkat SMP. Di kedua situs itu dapat dilihat nilai-nilai siswa yang diterima.

"Jika ada pihak-pihak yang berani menawarkan bantuan untuk dapat masuk sekolah tertentu dengan imbalan uang, laporkan saja di dinas pendidikan. Kami akan menindak tegas semua oknum sekolah yang melakukan jual beli suara. Tidak ada yang dapat memasukkan siswa ke sekolah negeri jika nilainya tidak mencukupi," kata Taufik.

Tidak ada jual beli

Taufik mengatakan, masyarakat diminta tidak mencoba mencari bantuan untuk memasukkan anak mereka. Siapa pun yang menjanjikan dapat membantu memasukkan seorang anak ke sekolah negeri, orang itu dipastikan penipu yang hanya ingin mendapatkan uang.

Selain itu, Kepala Bagian Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Yusen Hardiman mengatakan, semua siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri dapat masuk ke sekolah swasta. Daya tampung semua sekolah di Jakarta mencukupi untuk semua lulusan SD dan SMP.

Beberapa SMA negeri yang masih memiliki kursi kosong adalah SMAN 1 (11 kursi), SMAN 2 (7), SMAN 3 (22 dan 1 kursi untuk daerah), SMAN 4 (5), SMAN 5 (8), SMAN 6 (26 dan 1 kursi untuk siswa dari luar DKI), SMAN 7 (19), SMAN 8 (16), SMAN 9 (11), SMAN 10 (42 dan luar DKI 2), SMAN 11 (9), SMAN 13 (4) SMAN 14 (9), SMAN 15 (41 dan 2 dari luar DKI), SMAN 17 (65 dan 3 dari luar DKI), SMAN 18 (21 dan 1 dari luar DKI), SMAN 19 (50 dan 2 dari luar DKI), SMAN 20 (37 dan 1 dari luar DKI), SMAN 21 (13), SMAN 22 (10), SMAN 23 (16), SMAN 24 (7), SMAN 25 (18), SMAN 26 (8), SMAN 27 (11), SMAN 28 (9), SMAN 29 (6), SMAN 31 (15), SMAN 32 (10), SMAN 33 (8), SMAN 34 (1), SMAN 35 (9), SMAN 36 (9), SMAN 37 (13), SMAN 38 (4), SMAN 39 (13), dan SMAN 40 (46 dan 2 dari luar DKI). (NEL/ECA)

http://koran.kompas.com/read/xml/2009/07/09/04343645/bangku.kosong.bertambah

Tidak ada komentar: