28 April 2009

UN SMP Masih Ada Kelemahan - Kualitas Tinta Lembar Jawaban Kurang Baik

JAKARTA, KOMPAS  - Dalam penyelenggaraan ujian nasional tingkat SMP sederajat yang dimulai Senin (27/4) kemarin masih ditemukan beberapa kelemahan yang mengganggu siswa. Di Salatiga, Jawa Tengah, misalnya, kualitas tinta lembar jawaban ujian kurang baik.

"Akibatnya, ketika peserta ujian menghapus arsiran jawaban, tinta penanda nomor dan bulatan di lembar jawaban turut terhapus," kata Koordinator Tim Pemantau Independen Ujian Nasional Kota Salatiga Umbu Rauta di Salatiga.

Menurut dia, kejadian itu ditemukan di tiga SMP di Kota Salatiga. Menanggapi kejadian itu, pengawas ruangan langsung memberikan lembar jawaban ujian (LJU) pengganti kepada siswa. Hal ini untuk menghindari siswa dirugikan akibat kerusakan LJU. Hal ini cukup mengganggu karena peserta ujian terpaksa harus kembali mengarsir jawabannya dari awal.

"Ini bisa menghabiskan waktu mereka. Kami masih belum bisa menanyakan lebih lanjut kepada siswa. Apakah kerusakan itu karena tinta cetakan yang kurang baik atau memang siswa yang terlalu keras menghapus," kata Umbu.

Soal tertukar

Di Kota Semarang, soal UN di SMP Luar Biasa (LB) B Swadaya tertukar dengan soal untuk MTs. Panitia baru menyadari kesalahan itu setelah siswa yang berjumlah tiga orang mengisi identitas di lembar jawaban dan mulai mengerjakan soal.

Kepala SMP LB B Swadaya Siti Utari menyatakan, hal itu bisa diatasi sehingga siswa dapat kembali mengerjakan soal dengan normal. Tidak lama setelah diketahui tertukar, panitia segera mengganti soal Bahasa Indonesia khusus untuk SMP LB.

Masih di Semarang, pada hari pertama UN SMP kemarin, sebanyak 71 siswa tidak hadir karena sakit. Untuk itu, mereka diimbau untuk mengikuti UN susulan.

Ketua Panitia Penyelenggara UN Kota Semarang Bunyamin mengatakan, siswa yang tidak hadir tersebut terdiri atas 59 siswa SMP dan 12 siswa madrasah tsanawiyah. "Mereka bisa ikut UN susulan jika mendapat rekomendasi dari dokter yang bersangkutan," kata Bunyamin.

 Di Jakarta, Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan Mungin Eddy Wibowo mengatakan, kelulusan siswa tidak hanya ditentukan hasil UN, tetapi siswa juga harus menyelesaikan seluruh program pembelajaran, lulus ujian sekolah, serta mencapai nilai minimal untuk pelajaran lain yang tidak diujikan secara nasional. "Guru dan sekolah tetap berwenang untuk menentukan kelulusan siswa," kata Mungin.

(ELN/ GAL/UTI/ILO/SEM/ IRE/WER)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/04/28/03391355/un.smp.masih.ada.kelemahan..

Tidak ada komentar: