Di Jambi, kekurangan soal Bahasa Indonesia sempat menyebabkan keterlambatan pelaksanaan ujian nasional. Dinas Pendidikan Kota Jambi akhirnya mengganti tipe soal untuk mengatasi kekurangan tersebut.
Pandiangan dari Bagian Humas SMAN 8 Kota Jambi mengatakan, sekolahnya kekurangan delapan soal tipe paket B. Setelah kembali ke Dinas Pendidikan Kota Jambi, ternyata Kantor Dinas tidak memiliki cadangan soal paket B sebanyak itu. "Jumlah siswa di sekolah kami yang mengikuti UAN sebanyak 37 orang, tetapi hanya ada 29 paket soal," ujar Pandiangan.
Di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, dua SMA, yakni SMA Isen Mulang dan SMA Panantiring, sempat kekurangan soal, masing-masing sebanyak 10 paket soal Bahasa Indonesia.
"Berdasarkan petunjuk panitia ujian nasional tingkat provinsi, kekurangan soal itu segera diatasi dengan memfotokopi lembar soal, disaksikan polisi, pemantau, panitia pengawas, kepala sekolah, serta dibuatkan berita acara," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangkaraya Guntur Talajan.
Di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, tiga siswa SMK swasta mengikuti ujian akhir nasional di ruang tahanan. Mereka adalah Sut (18), Fer (18), dan Okt (17).
Sut melaksanakan ujian di Lembaga Pemasyarakatan Delta Sidoarjo karena terlibat kasus pencurian helm, sedangkan Fer dan Okt harus mengerjakan soal-soal UN di Kantor Kepolisian Sektor Wonoayu karena terlibat kasus pengeroyokan.
Ditemukan jawaban soal
Di Medan, pengawas ujian nasional menemukan kunci jawaban yang dibawa siswa saat ujian berlangsung. Hal yang sama juga ditemukan tim investigasi Komunitas Air Mata Guru dari sejumlah sekolah. Tim menduga lembar soal sudah beredar terlebih dahulu sebelum ujian berlangsung.
"Tim kami menemukan jawaban soal dari siswa dua sekolah. Kami sedang memeriksanya," tutur Koordinator Tim Pengawas UN Sumatera Utara Syawal Gultom.
Menanggapi peredaran kunci jawaban, Kepala Dinas Pendidikan Sumut Bachrumsyah meminta agar siswa jangan memercayai lembar jawaban yang disebarkan. Bisa saja lembar jawaban tersebut sengaja disebarkan untuk menjebak siswa.
Di Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menjamin ujian nasional yang diikuti 120.130 siswa di DKI Jakarta tidak akan bocor. "Kami melakukan pengawasan ketat di semua lini," kata Fauzi Bowo saat meninjau pelaksanaan UN.
Di Bogor, untuk mencegah terjadinya aksi kecurangan, ada sekolah yang memasang kamera monitor terbatas (CCTV). SMAN 1 Kota Bogor, misalnya, memasang CCTV di 27 kelasnya.
Kepala SMAN 1 Agus Suherman mengatakan, pemasangan CCTV ini sangat efektif untuk mengawasi kegiatan siswa di dalam kelas tanpa mengganggu konsentrasi siswa. (PIN/RTS/NTA/COK/WER/ENG/IRE/WKM/ROW/ITA/CAS/WHY/APO/RAZ/NDY/IRE)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/04/21/02595386/kekurangan.soal.un.masih.terjadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar