Menurut guru SMP Negeri III Kudus, Mukti Sutarman, total jumlah murid yang mengikuti ujian sebanyak 352 siswa dan menempati 18 ruang kelas. "Dari 18 ruang kelas tersebut, 15 ruang kelas siswanya memperoleh soal paket A dan paket B yang kemungkinan besar salah cetak dan banyak soal kembar. Tiga kelas lainnya berlangsung mulus," tutur Mukti.
Ia menambahkan, antara paket A dan paket B, bobot dan isinya sama. Hanya nomornya yang berbeda agar siswa tidak saling mencontek.
"Kepala SMP Negeri III Kudus Wartono langsung melaporkan kasus ini kepada Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Jawa Tengah di Semarang," ujar Mukti Sutarman.
Selain SMP Negeri III, kasus salah cetak soal mata ujian Bahasa Inggris juga terjadi di sejumlah SMP Negeri dan swasta lain.
Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Mungin Eddy Wibowo mengatakan, untuk pencetakan soal-soal ujian nasional (UN) diserahkan kepada provinsi melalui tender. Pemerintah provinsi diminta untuk tidak hanya memenangkan perusahaan percetakan yang bisa menawarkan harga murah, tetapi juga menjamin kualitas pencetakan soal-soal dan lembar jawaban.
"Setiap tahun terus dikeluhkan soal kualitas percetakan yang menyebabkan kekurangan soal atau kekurangan lembar jawaban, kualitas cetakan yang tidak bagus, dan lain-lainnya. Pemerintah provinsi mesti serius mengevaluasi kinerja percetakan yang ternyata tidak profesional. Jangan gara-gara pencetakan yang tidak bagus, siswa peserta UN yang dirugikan," kata Mungin Eddy Wibowo.
Tak Ikut UN
Di Yogyakarta, sebanyak 131 pelajar SMP dan sederajat yang sudah terdaftar sebagai peserta ujian nasional SMP/MTs 2009 tidak mengikuti UN. Dari jumlah ini, hanya sebagian kecil yang memberikan alasan jelas. Para peserta yang tidak hadir ini masih memiliki kesempatan untuk mengikuti ujian susulan yang berlangsung mulai Senin pekan depan.
Di Kota Yogyakarta, dari 31 peserta UN yang tidak hadir, hanya empat orang yang memberi keterangan sakit serta memastikan akan ikut ujian susulan. "Belum diketahui alasan peserta lainnya, tetapi ada juga yang sudah pasti mengundurkan diri karena suatu masalah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Syamsuri,
Terkait hal itu, Ketua Pelaksana UN Provinsi DI Yogyakarta Baskara Aji mengatakan, para peserta UN SMP/MTs yang tidak hadir masih punya kesempatan untuk mengikuti ujian susulan. Untuk mengikuti ujian susulan tersebut, peserta yang tidak hadir harus memberikan surat keterangan mengenai ketidakhadirannya kepada sekolah paling lambat hari Jumat pekan ini.
Sementara itu, sejumlah sekolah berusaha mengantisipasi kesalahan pengisian lembar jawab ujian (LJU). "Sekitar 20 menit sebelum mengerjakan soal, siswa dibimbing mengisi isian identitas LJU," kata Kepala SMP Negeri 14 Kota Yogyakarta Djoko Waskitho. (IRE/SUP/ELN)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/04/29/04212297/ditemukan.salah.cetak.soal.bahasa.inggris
Tidak ada komentar:
Posting Komentar