14 Januari 2009

Disiapkan 10 Paket Soal UN SMP/SMA - Memperkecil Kebocoran Soal Ujian

Jakarta, Kompas - Pemerintah dan Badan Standar Nasional Pendidikan menyiapkan sekitar 10-12 paket utama soal ujian nasional untuk SMP/ SMA dan SMK. Banyaknya variasi soal ini untuk memperkecil kebocoran soal dan menghindari berbagai kecurangan dalam pelaksanaan UN.

Koordinator UN Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Djemari Mardapi, mengungkapkan, Selasa (13/1), paket utama tersebut nantinya akan dipecah dan dicampur kembali sehingga menjadi sekitar 30 paket soal.

"Satu provinsi akan mendapatkan tiga atau empat paket soal berbeda. Dalam satu kelas juga akan dibedakan kode A dan B sehingga murid tidak dapat bekerja sama," ujarnya. Distribusi tingkat kesulitan dan materi dari soal-soal itu sama. Hanya bentuk pertanyaannya yang dibedakan.

Djemari mengingatkan agar para peserta ujian tidak termakan isu-isu kunci jawaban pada saat pelaksanaan UN mendatang. Saat ujian tahun lalu bermunculan kasus-kasus penyebaran kunci jawaban, di antaranya kasus seorang kepala sekolah sebuah SMA swasta di Makassar, AM, yang sempat ditahan di Kepolisian Resor Kota Makassar Timur karena diketahui memberi kunci jawaban kepada murid- muridnya.

Kasus lainnya adalah empat siswa sekolah menengah atas (SMA) di Kota Solo tertangkap basah sedang mengakses telepon selulernya saat UN. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bangka Belitung dalam pantauannya menemukan jawaban liar di WC sebuah sekolah.

Dengan adanya paket-paket soal berbeda itu, upaya-upaya menyebarkan kunci jawaban bakal merugikan siswa sendiri.

"Sebaiknya siswa, guru, dan sekolah mempersiapkan diri dalam pelaksanaan ujian nasional. Siswa tak perlu mencari bocoran soal UN karena akan percuma," kata Djemari.

Tidak mendidik

Kasus "tim sukses UN", menurut Djemari, diharapkan juga jangan sampai terdengar kembali. Di suatu daerah ada guru yang niatnya mau membantu anak dengan memberitahukan jawaban.

"Ternyata soal UN berbeda walaupun di satu sekolah. Akibatnya, kunci jawaban tersebut justru merugikan murid," kata Djemari.

Secara terpisah, Ketua BSNP Mungin Eddy Wibowo dalam jumpa pers, Senin, mengatakan, ada perubahan kisi-kisi untuk UN 2009. Untuk jenjang SMP dan SMA sederajat, selain standar kompetensi kelulusan, disertakan pula standar kemampuan yang diuji sehingga murid akan lebih terarah mempelajari materi.

Adapun di jenjang sekolah dasar dan yang sederajat, kisi-kisi ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN) ditambahkan dengan indikator agar pembelajaran materi lebih terkonsentrasi.

Soal UASBN seperti tahun lalu, hanya 25 persen yang dibuat pemerintah pusat dan 75 persen dibuat sekolah atau daerah. Kisi-kisi itu nantinya dapat diakses di situs web dengan alamat http://puspendik.com. (INE)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/01/14/00464762/disiapkan.10.paket.soal.un.smp/sma

Tidak ada komentar: