08 September 2008

Sinetron "Ta'aruf" - Tanamkan Pesan Pantang Menyerah

Dok.TPI - Sinetron �Ta�aruf�

[JAKARTA] Stasiun TPI menayangkan sinetron religi terbarunya, yaitu Ta'aruf. Sinetron tersebut berkisah tentang perjodohan antardua insan dengan latar balakang berbeda yang berujung pada cinta segitiga. Sinetron ini mulai ditayangkan sejak awal September 2008 dan dapat disaksikan setiap hari pukul 19.00 WIB.

Menurut penulis skenario sinetron Ta'aruf Nucke Rachma, pesan yang ingin disampaikan adalah jangan pernah berputus asa, ketika seseorang ingin memperjuangkan sesuatu, terlebih halnya dalam menegakkan sesuatu keyakinan.

"Tetap dalam keyakinan dan jangan pernah goyah selama masih berada di jalan yang benar, karena semakin seseorang memperdalam agama, akan semakin besar godaannya," ungkapnya kepada SP di Jakarta, baru-baru ini.

Sementara Corporate Secretary TPI Wijaya Kusuma Soebroto, menjelaskan demi memuaskan keinginan pemirsa, TPI selalu berusaha memberikan sajian terbaik bagi para pemirsa. Dalam menyambut bulan Ramadan, TPI telah memilihkan sebuah program yang tepat untuk disaksikan pada bulan suci ini.

"Kami berharap sinetron terbaru TPI ini, dapat menjadi alternatif tayangan yang menghibur," tegasnya.

Terkait sinetron tersebut, Fauzan yang berasal dari keluarga sederhana terpaksa menikahi seorang gadis dari keluarga kaya bernama Sakinah. Pernikahan tanpa rasa cinta itu, membuahkan keretakan pada rumah tangga mereka. Belakangan Sakinah mensinyalir ada orang ketiga yang pemicunya, bahwa Fauzan telah jatuh cinta pada gadis yang bernama Febiola.

Sinetron Ta'aruf merupakan hasil karya Soraya Intercine Films, yang diperankan oleh Sahrul Gunawan sebagai Fauzan dan Razz Florean sebagai Sakinah, Deriell Jaqueline sebagai Febiola. Sinetron Ta'aruf disutradarai Agus Tanjung dan penulis skenario Nucke Rachma, serta diproduseri oleh Ram Soraya dan Sunil Soraya. [HDS/U-5]

http://www.suarapembaruan.com/News/2008/09/08/index.html

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Salam,

Jujur sebenarnya saya sedikit kecewa dengan alur sinetron ini, andai saja yang berperan sebagai sakinah tidak memakai baju muslim + cadar sih mungkin tidak apa2. Orang yang secara keilmuan seperti dia (klo didunia nyata) mungkin tidak akan pergi menemui dokter itu(maaf lupa) sehingga terjadi fitnah yang seperti itu.memang tidak ada yang sempurna di dunia ini, hatta dia adalah muslimah yang tertutup sekalipun. tadinya saya sempat mengikuti beberapa episode, tp sekarang justru saya sedikit muak (maaf) dengan sinetron ini.

DheA mengatakan...

Ass.Wr.Wb

awalnya saya suka dg sinetron ini
saya fikir banyak pelajaran yang dpt diambil dari sinetron ini.
namun,skrg saya mulai bosan.
tokoh jahatnya selalu menyiksa Sakinah.dan itu spt tidak logis!!
apakah ini sebuah pelajaran??!!
sinetron ini semakin dipanjang2kan dan dibuat2.
awalnya sinetron RAmadhan,sekarang jd sinetron asik
saya sudah dpt menebak,wah, sinetron ini akn panjang spt sinetron TERSANJUNG dulu.
mengapa sinetron indonesia bila semakin banyak yang suka, semakin dipanjang-panjangkan dan semakin dibuat-buat??!!MEMBOSANKAN

wass.wr.wb