04 September 2008

Guru TKI - Wapres Kalla Minta Maaf Tak Bisa Menemui

Jakarta, Kompas - Lengkaplah sudah penderitaan para guru tidak tetap yang bertugas mengajar anak-anak tenaga kerja Indonesia atau TKI yang bekerja di perkebunan kelapa sawit di Sabah, Malaysia.

Setelah didera berbagai persoalan penempatan mengajar dan pemotongan gaji dengan alasan administrasi, para guru TKI juga tak bisa menemui Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (3/9).

"Wapres minta maaf karena ada tamu dan acaranya tidak dijadwal. Tadi saya sudah laporkan masalah ini. Pak Wapres minta ini ditampung dulu dan nanti akan dikoordinasikan dengan Departemen Pendidikan Nasional," ujar Staf Khusus Wapres Kalla, Alwi Hamu, saat menerima rombongan para guru di salah satu ruang belakang di Istana Wapres.

Alwi didampingi, antara lain, Kepala Biro Ketenagakerjaan Luar Negeri, Deputi Sekretaris Wapres Bidang Kesra, Prof Dr Atifah Taha, serta Kepala Biro Pers dan Media Massa Seswapres Isbudi.

Sebelumnya, rombongan guru yang dipimpin Ketua Forum Guru Tidak Tetap di Sabah Tetep Saiful menuntut agar mereka bisa langsung bertemu dengan Wapres Kalla. Wapres pada tahun 2006 melepas keberangkatan sebagian guru-guru pengajar anak- anak TKI ke Malaysia.

Kedatangan mereka ke Istana Wapres untuk mengadukan nasib dan status mereka yang tidak jelas setelah dikontrak dua tahun bekerja di Malaysia. Mereka juga memikirkan nasib anak-anak TKI yang ditinggalkan jika kontrak para guru tidak diperpanjang. Padahal, selama ini anak- anak TKI itu juga belum mendapatkan pelayanan pendidikan yang memadai. (HAR)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/09/04/01193957/wapres.kalla.minta.maaf.tak.bisa.menemui

1 komentar:

Anonim mengatakan...

kayanya judul yang paling tepat bukan Guru TKI tapi Guru anak-anak TKI. Karena saya pnya pengalaman sbg guru TKI dan itu benar-benar mengajar TKI bukan anaknya.Sorry berat..ini cm sekedar masukan..no heart feeling ya....