26 Juni 2008

SMK Harus Orientasi pada Kompetensi

Makassar, Kompas - Pendidikan sekolah menengah kejuruan atau SMK harus bergeser dari sekadar tujuan mendapatkan ijazah ke arah mendapatkan kompetensi sesuai tantangan global. Untuk itu, SMK seharusnya proaktif membangun jaringan kerja sama dengan berbagai pihak luar demi menghasilkan siswa yang teruji kompetensinya di dunia kerja.

"Yang namanya konsep link and match antara SMK dan dunia industri semestinya inisiatif dari sekolah. Karena itu, sekolah harus berani untuk tidak terkungkung dalam pembelajaran di kelas semata. Sekolah harus mampu menjalin kerja sama untuk bisa tahu standar dari luar. Jadi, guru bisa menghasilkan lulusan sesuai permintaan. Sebab, SMK ini kan orientasinya dunia kerja," ujar Wardiman Djojonegoro, mantan Menteri Pendidikan Nasional, dalam seminar bagi guru-guru SMK di sela Lomba Keterampilan Siswa SMK Tingkat Nasional XVI di Makassar, Rabu (25/6).

Wardiman mengingatkan, penguasaan ilmu-ilmu dasar bagi siswa SMK tidak boleh dilupakan. Pasalnya, untuk memenangi persaingan di dunia kerja, siswa membutuhkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Christianto Lopulisa, pengamat pendidikan, mengatakan, SMK perlu mengembangkan jaringan dan membangun bisnis sesuai bidangnya sehingga bisa menghasilkan lapangan kerja. "Ini sebagai salah satu cara membiasakan budaya wirausaha di kalangan generasi muda supaya mereka tidak menjadi pencari kerja," ujar Christianto.

Dalam pendidikan di SMK pertanian, misalnya, kata Christianto, latihan wirausaha pertanian yang mesti dikembangkan. Ini bisa menjadi daya tarik supaya pendidikan pertanian bisa diminati kembali.

M Ilyas, Kepala Dinas Pendidikan Nanggroe Aceh Darussalam, mengatakan, pengembangan SMK diarahkan untuk bisa mandiri dalam arti menjalankan bisnis sehingga mampu membiayai operasional sendiri dan sebagai pusat keahlian. Karena itu, pemerintah daerah semestinya memfasilitasi SMK. (ELN)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/06/26/01235899/smk.harus.orientasi.pada.kompetensi

Tidak ada komentar: