07 Mei 2008

Pungutan Penerimaan Murid Baru Memberatkan MTS NEGERI 4 SERENGSENG SAWAH

Melalui surat pembaca ini saya ingin menyampaikan permasalahan mengenai prosedur penerimaan siswa baru tahun ajaran 2008/2009 di MTs Negeri 4 Srengseng Sawah, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Anak saya mengikuti seleksi penerimaan calon murid MTs Negeri 4 Srengseng Sawah yang dikoordinasi oleh pihak sekolahnya di Depok. Padahal, saat ini anak didik pada tingkat sekolah dasar belum mengikuti ujian nasional atau UAN, dan belum tentu dinyatakan lulus dari sekolah dasar,

Pada seleksi tersebut anak saya dinyatakan lulus murni, dan pada tanggal 29 April 2008 pihak sekolah meminta para orang tua calon murid untuk datang untuk mendengarkan pengarahan mengenai mekanisme serta prosedur yang harus ditempuh oleh calon murid setelah dinyatakan lulus dan diterima di MTs Negeri 4.

Pada pengarahan yang dilakukan oleh komite sekolah tersebut, setiap orang tua calon murid diharuskan membayar uang pangkal/uang operasional sekolah sebesar Rp 4.500.000 yang dibagi dalam 2 tahap. Tahap pertama, selambat-lambatnya tanggal 3 Mei 2008 orang tua murid harus melakukan pembayaran Rp 1.000.000 sebagai uang muka, dan sisanya harus diselesaikan selambat-lambatnya saat anak mulai masuk di sekolah tersebut. Pembayaran tahap pertama yang sebesar Rp 1.000.000 akan hilang apabila anak didik yang diterima di MTs Negeri 4 dinyatakan tidak lulus ujian nasional sekolah dasar.

Yang menjadi pertanyaan saya adalah:
1. Apa prosedur dan pungutan tersebut diketahui dan dibenarkan oleh Kanwil Depag Jakarta Selatan?

2. Mengapa biaya yang dibebankan kepada orang tua murid sangat memberatkan? Pasalnya, MTs Negeri 4 merupakan sekolah negeri yang mendapat subsidi dana BOS dan semua fasilitas sekolah termasuk gaji guru ditanggung oleh pemerintah.

Kalau praktik seperti ini dibiarkan dan direstui Kanwil Depag Jakarta Selatan, lebih baik diswastakan saja sekolah tersebut. Demikian surat pembaca saya sampaikan, mohon klarifikasi dari dinas terkait.

Lutfiansyah, Kukusan, Beji Depok. (suara publika, republika, 7 Mei 2008)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

1. perlu transparansi biaya psb, tapi sebelum kita beranggapan negatif seputar biaya psb, ada baiknya anda banyak bertanya.
2.supaya tulisan anda berimbang, harusnya anda juga mengungkap peruntukan dana psb tsb.
3. dan tentunya dana psb tsb terkait dengan strategi dan operasional keseluruhan sekolah.
4. Anda jangan mimpi, dengan program sekolah gratis berarti tidak ada sepeser pun dana yang keluar.
5. ada beberapa kegiatan yang perlu juga didukung pembiayaannya dari ortu, mis perpisahan, kegiatan pengembangan, dll..
6. paling tidak kalau ada biaya yg dipungut dari ortu, tidak memberatkan dan harus transparan.
7. saya mengerti, pasti operasional mtsn 4 untuk menjadi sekolah unggulan sangat besar..
8. paling tidak kita tidak mengawali pendapat kita dengan su'udz dzan.
9. dan ada baiknya juga mencari sumber dana pendukung yang lain
10. paling tidak dengan adanya program sekolah gratis, bos.. biaya pungutan psb dapat ditekan seminimnal mungkin, sehingga tidak memberatkan ortu..