
IDA tak kuasa membendung air mata. Wajahnya pucat. Setengah berlari, perempuan berjilbab ini bergegas menuruni tangga pesawat. Menyelamatkan diri.
Tak hanya Ida yang panik. Sebanyak 159 penumpang pesawat Wings Air WON 223 tujuan Surabaya, Jatim juga berlarian menjauhi pesawat jenis MD-80 itu.
Mereka sempat terkurung asap selama lima menit saat berada dalam pesawat yang sedang mengudara. "Saya kapok naik pesawat kalau seperti ini," ujarnya.
Gangguan penerbangan kembali terjadi di Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru, Pesawat Wings Air yang dikendalikan enam kru ini harus mendarat lagi meski sudah terbang sekitar 13 menit sejak pukul 09.59 Wita.
Para penumpang mengaku sudah merasakan keanehan sejak memasuki badan pesawat. Hawa sangat panas karena alat pendingin ruang dalam kondisi mati.
Saat ditanya, kru pesawat mengatakan tidak hidupnya alat pedingin ruang itu hanya bersifat sementara. Jika sudah terbang akan terasa dingin.
Namun, meski pesawat sudah take off, alat pendingin tetap saja mati. Bahkan, terasa kian panas. Tak hanya itu, para penumpang pun mulai dicekam rasa panik karena tercium bau benda terbakar. Setelah itu, hanya dalam hitungan detik, asap pun memenuhi kabin.
Para penumpang pun berteriak menyebut Sang Pencipta. Anak-anak menangis. Melihat kondisi ini, sang pilot Kapten Renato langsung berkoordinasi dengan petugas di air traffict control (ATC) PT Angkasa Pura I Bandara Syamsudin Noor. Dia meminta izin mendaratkan kembali pesawatnya. Sejumlah mobil pemadam kebakaran dan ambulans pun langsung meluncur ke kawasan landasan pacu.
Tepat pukul 10.13 Wita, pesawat mendarat dengan selamat. Para penumpang segera dievakuasi. "Kondisinya aman dan bisa dikendalikan," kata Manager Operasional PT AP I Bandara Syamsudin Noor, Halendra.
Meski terhindar dari maut, para penumpang tetap trauma. "Saya masih trauma. Di dalam pesawat tadi semua penumpang benar-benar panik. Seandainya terlambat, mungkin kami sudah terpanggang," ujar Anggota DPRD Banjarmasin, M Dafik As'ad.
Dafik dan tiga rekannya hendak menghadiri Rakernas Partai Amanat Nasional di Surabaya. Trauma dengan pesawat yang s ama, mereka pindah ke pesawat Mandala. Tragisnya, uang pembelian tiket tidak dikembalikan secara utuh. Dari Rp 359 ribu per orang dikembalikan Rp 315 ribu per orang. "Padahal kami harus membeli tiket pesawat lain dengan harga Rp 800 ribu," katanya.
General Manager Lion Air (perusahaan induk Wings Air) Banjarmasin, Irlan Wahyudi saat dikonfirmasi belum bisa memastikan jenis kerusakannya.
Namun, dia menduga, ada ketidakberesan pada alat pendingin ruangan. Dia memastikan, pesawat Wings Air itu telah memenuhi syarat kelaikan terbang karena telah diperiksa oleh para teknisi. (Banjarmasin Post/Niz, Udi)
http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/05/30/12260245/kisah.penumpang.wings.air...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar