26 Maret 2008

Lagi, Guru Bantu Berdemo. Tapi Dinilai Salah Alamat

JAKARTA-- Ratusan guru bantu kembali menggelar berdemo di depan kantor Pemprov DKI Jakarta, Selasa (25/3). Ini merupakan unjuk rasa kali keempat dalam dua bulan terakhir ini.

Mereka masih mengajukan tuntuan yang sama, yakni Pemprov DKI segera memproses pengangkatan status guru bantu sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS). Bedanya, pada demo kali ini mereka mengancam akan melakukan boikot ujian nasional pada awal Mei mendatang jika tuntutannya tidak dipenuhi.

Koordinator FKGBI DKI, Syarifah Efiana, saat berorasi menuding Pemprov DKI diskriminatif karena tidak memperhatinkan nasib guru bantu. Menurut dia, terdapat 6.751 guru bantu yang belum juga diangkat menjadi CPNS.

Padahal, lanjutnya, sesuai Peraturan Pemerintah No 43/2007, tenaga honorer dan guru bantu harus diangkat menjadi CPNS secara bertahap hingga 2007. Sejak Januari 2008, lanjut Syarifah, seluruh guru bantu DKI tidak mendapatkan gaji dari Departemen Pendidikan Nasional. Pasalnya, ada anggapan semua guru bantu sudah diangkat menjadi CPNS.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto, menilai demo itu sebagai tindakan salah alamat. "Seharusnya mereka demo ke Diknas," imbuhnya. Pasalnya, kewenangan mengangkat PNS berada di tingkat pemerintah pusat.(c52)
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=328009&kat_id=347

Tidak ada komentar: