24 April 2008

Satrio, Siswa Tuna Rungu yang Kritik Bambang Sudibyo

Kamis, 24 April 2008, KOMPAS.COM - Melihat Satrio, tak ada yang menyangka bahwa remaja berkacamata itu memiliki kekurangan pendengaran. Tapi jangan salah, meski tak mendengar dengan baik, Satrio mampu membaca dengan cepat gerak bibir lawan bicaranya.

Ditemui saat istirahat UN di sekolahnya, SMA 66 Pondok Labu, Jakarta Selatan, Kamis (24/4) Satrio berbicara banyak. Tentang UN dan tentang kritikannya terhadap Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo. Keterbatasan mendengar, tak membuat Satrio menutup mata terhadap fenomena yang ada di sekitarnya.

Apa kritikan Satrio buat Pak Menteri? "Saya mau kritik Menteri Pendidikan Nasional. Soal ujian terlalu banyak, menyulitkan peserta ujian, apalagi seperti saya. Soal tahun ini lebih susah daripada tahun lalu. Pesan saya, jangan terlalu banyak, kasihan adik-adik saya nantinya. Saya sekarang sudah merasa takut, takut tidak lulus," keluh Satrio.

Meski pelafalan omongannya tak terlalu jelas, namun Satrio bisa menyampaikan apa yang ada dalam pikirannya secara runtut dan dengan suara yang cukup lantang. Beruntung, Kompas.com bisa merekam seluruh yang dibicarakan Satrio dibantu oleh Staf Humas SMA 66, Nurul Aini.Selain soal, Satrio juga mengaku gugup mengikuti ujian nasional.

Sebab, standar nilai kelulusan yang terlalu tinggi membuatnya khawatir. Apalagi, tahun ini para siswa SMA harus menghadapi 6 mata pelajaran. "Seharusnya, jangan 6 pelajaran, agak berat. Tahun lalu 3, mungkin tahun ini 4, nggak langsung 6. Jujur saja, saya sangat takut tidak lulus," ujar Satrio.

Wajar, bila Satrio memiliki kehawatiran yang sangat besar. Ia takut mimpi dan cita-citanya melanjutkan kuliah di jurusan Farmasi UI terganjal tiket kelulusan. Ia ingin menjadi seorang Apoteker. "Kalau Apoteker, bisa bekerja sendiri meracik obat. Tidak membutuhkan terlalu banyak berkomunikasi dengan orang, saya sadar saya punya kekurangan. Makanya, mencari jurusan yang nantinya memudahkan saya untuk bekerja," ujarnya penuh harap.

Meski khawatir dengan kelulusannya, optimiskah Satrio dengan perjuangannya selama ini? "Saya sudah belajar dengan baik, Insya Allah bisa, doakan saya. Amien," kata Satrio menutup perbincangan. Lonceng telah berbunyi, saatnya Satrio menghadapi ujian terakhirnya, Fisika. (ING)

Tidak ada komentar: