http://www.detiknews.com/read/2012/02/12/041304/1840271/10/asosiasi-pts-tolak-jurnal-ilmiah-jadi-syarat-lulus-s1
Yogyakarta, - Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) menolak ketentuan jurnal ilmiah atau publikasi karya ilmiah sebagai syarat ketentuan lulusan program sarjana, pascasarjana dan doktoral. Sebaiknya mahasiswa di perguruan tinggi didorong untuk lebih berpikir dan bersikap inovatif.
Hal itu dikatakan Aptisi dalam siaran pers yang ditandatangani Ketua Prof Dr Eddy Suandi Hamid dan Sekjen Suyatno yang diterima detikcom, Sabtu (11/2/2012).
"Itu bukan sebuah solusi dan Surat Edaran Dirjen Dikti tergesa-gesa," kata Eddy.
Menurut Eddy, Aptisi telah menggelar Rapat Pengurus Pusat Pleno /RPPP di Padang, tanggal 10-11 Februari 2012). Salah satunya adalah membahas dan menyikapi surat edaran dirjen dikti tersebu.
Dia mengatakan saat ini jumlah karya ilmiah yang terbit dalam suatu jurnal masih terbatas. Hal itu tidak imbang jumlah mahasiswa seluruh Indonesia. Oleh karena itu mahasiswa yang menempuh di perguruan tinggi lebih baik didorong untuk bersikap inovatif.
"Aptisi lebih mendorong mahasiswa pascasarjana dan doktoral membuat karya ilmiah di jurnal-jurnal nasional maupun internasional," katanya.
Eddy menambahkan terkait pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perguruan Tinggi, pihaknya meminta pemerintah bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan pendidikan bagi seluruh WNI. Hal ini demi terciptanya regulasi penyelenggaraan pendidikan tinggi baik PTN maupun PTS secara proposional dalam hak dan kewajiban.
Menurutnya RUUPT juga harus memberikan dasar untuk terbentuknya Badan Akreditasi Nasional Mandiri. Meski saat ini sudah ada BAN PT. APTISI akan menyampaikan masukan sendiri karena RUUPT belum mengakomodasi secara optimal kepentingan yang di Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
"Kami meminta pemerintah dan DPR tidak terburu-buru mengesahkan RUU tersebut," katanya.
Selain itu lanjut Eddy, Aptisi akan meningkatkan peran dan tanggung jawab dalam menciptakan wirausahawan baru. PTS di seluruh Indonesia akan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan entrepreneurship kepada mahasiswa agar menjadi wirausahawan baru Indonesia pada lima tahun ke depan.
(bgs/fjr)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar