14 April 2010

Insentif bagi Siswa Berprestasi

Konferensi Internasional Ilmuwan Muda Diikuti 13 Negara

Pemerintah akan memberikan insentif bagi pelajar berprestasi yang mengharumkan nama bangsa di ajang internasional. Selain beasiswa dan kemudahan masuk perguruan tinggi negeri, juga akan dilakukan berbagai langkah untuk mengembangkan potensinya.

"Tradisi untuk menghargai pelajar yang berprestasi harus kita bangun. Sesuai komitmen Presiden, pelajar yang berprestasi di tingkat nasional maupun internasional diberi beasiswa untuk terus melanjutkan pendidikan setinggi mungkin," kata Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh seusai pembukaan Konferensi Internasional Ilmuwan Muda atau International Conference of Young Scientists (ICYS) Ke-17 yang dilangsungkan di Sanur, Bali, Selasa (13/4).

Pembukaan dihadiri antara lain Gubernur Bali I Made Mangku Pastika, fisikawan Yohanes Surya, dan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional Suyanto. Dewan juri datang dari sejumlah negara.

Menurut Nuh, keikutsertaan pelajar Indonesia dalam ICYS sebagai dukungan untuk membangun budaya penelitian di kalangan pelajar. Terciptanya kecintaan pada sains dan penelitian dapat dibangun dengan menghadirkan pendidikan yang dapat merangsang keingintahuan intelektual atau intellectual curiosity dalam diri tiap anak.

Membanggakan

Prestasi pelajar Indonesia dalam ICYS yang melombakan penelitian siswa SMA bidang ilmu Fisika, Matematika, Komputer dan Ekologi cukup membanggakan. Pada ICYS di Polandia tahun lalu, tim Indonesia berhasil meraih gelar juara umum.

Presiden ICYS Zsuzsanna Rajkovits mengatakan, baru kali ini penyelenggaraan ICYS di luar Eropa. Indonesia terpilih sebagai negara Asia pertama sebagai tuan rumah penyelenggaraan ICYS yang awalnya digagas Eotvos Loran University Budapest, Hongaria dan Belarusia State University Minks, Belarus.

Pada penyelenggaraan kali ini peserta berasal dari 13 negara, yakni Belarus, Brasil, Kroasia, Jerman, Georgia, Hongaria, Indonesia, Belanda, Polandia, Romania, Rusia, Turki, dan Ukraina. Adapun enam negara lainnya mengikuti sebagai pengamat, yakni Iran, Inggris, Thailand, Nigeria, Laos, dan Kamboja.

Pelajar yang ikut dalam ICYS akan mempresentasikan hasil penelitian mereka di hadapan dewan juri dalam bahasa Inggris selama 15-30 menit. Peserta yang mewakili tiap negara terpilih melalui seleksi ketat di negaranya dalam lomba penelitian berskala nasional yang nanti penelitian itu disajikan dalam ajang ICYS.

Indonesia mengirimkan 12 pelajar SMA. Mereka dipilih dalam ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI), kompetisi penelitian remaja pengganti Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR).

Suyanto mengatakan, kesempatan ini dipakai untuk unjuk gigi kepada dunia internasional tentang kemampuan pelajar Indonesia bersaing dalam bidang penelitian. Indonesia ikut ICYS sejak tahun 2005 dan prestasi pelajar Indonesia terus meningkat.

Pelajar Indonesia yang ikut dalam ICYS kali ini di antaranya Dita Nurtjahya (SMAN 1 Sungai Liat, Bangka Belitung), Dwiky Rendra Graha Subekti (SMA Theresia 1 Semarang), Florencia Vanya Vaniara (SMA Santa Laurensia, Serpong), M Kautsar (SMAN 6 Yogyakarta), Andreas Widi Purnomo (SMA Santa Laurensia Serpong), dan Miftah Yama Fauzan (SMAN 1 Sidoarjo).

Selain itu, Fauqia Tambunan (SMA Mutiara Bunda Bandung), Rizal Panji Islami (SMAN 3 Bandung), Ilham Naharudinsyah (SMA Lab School Kebayoran), Sonny Lazuardi N (SMAN 5 Bandung), Aria Dhanang Dewangga (SMAN 5 Bandung), dan Oki Novendra (SMAN 1 Bogor). (ELN) -- http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/04/14/04365818/insentif.bagi..siswa.berprestasi

Tidak ada komentar: