19 Maret 2010

Soal UN Didistribusikan; Mendiknas Jamin Tak Ada Kebocoran

jakarta, kompas - Empat hari menjelang pelaksanaan ujian nasional SMA/SMK sederajat, soal ujian nasional sudah didistribusikan ke sejumlah daerah, terutama daerah yang sulit dijangkau. Diharapkan dalam pelaksanaan ujian nasional nanti, tidak ada sekolah yang terlambat menerima soal.

Demikian dikemukakan jajaran pemerintah daerah dan panitia pelaksanaan ujian nasional di 25 daerah antara lain Papua, Nanggroe Aceh Darussalam, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Mataram, dan Medan, melalui percakapan jarak jauh atau telekonferensi tentang persiapan ujian nasional (UN) dengan Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal, Kamis (18/3) di Jakarta.

"Kredibilitas UN tergantung kepada kesiapan panitia pusat dan lokal, pihak sekolah, dan tim pengawas dari perguruan tinggi. Yang penting harus diutamakan kejujuran," kata Fasli.

Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) sekaligus Ketua Tim Pemantau Independen UN untuk wilayah DKI Jakarta, Bedjo Suyanto, mengatakan, faktor kejujuran, sangat penting apalagi pada pelaksanaan UN tahun ini. Sebab, UN tahun ini menjadi semacam uji coba.

"Jika seluruh proses pelaksanaan UN benar-benar jujur dan hasilnya mencerminkan kemampuan anak, hasil UN bisa dijadikan pertimbangan seleksi masuk perguruan tinggi negeri," kata Bedjo.

Tak akan bocor

Secara terpisah, Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh menjamin tak akan ada kebocoran soal UN untuk SMA/ SMK dan Madrasah Aliyah. Oleh karena itu, masyarakat diminta tidak memercayai jika ada yang menjual bocoran soal UN.

"Mulai dari pembuatan soal sampai dengan penggandaan soal di daerah, seluruhnya berjalan aman," katanya seusai membuka Rapat Koordinasi Penyelarasan Pendidikan dengan Dunia Kerja di Bandung, Rabu (17/3) malam.

Nuh mengatakan, jaminan keamanan soal sudah dilaksanakan dari tahap pencetakan soal. Para pekerja percetakan dilarang pulang ke rumah selama mencetak soal UN. Selama bekerja mereka juga dilarang mengenakan pakaian yang berkantong dan dilarang bersepatu.

Selama proses pencetakan soal berlangsung, para pekerja percetakan juga diawasi polisi. Seluruh ruangan percetakan juga dilengkapi video pemantau. "Dengan jaminan ini, kami berharap agar seluruh masyarakat juga dapat menciptakan suasana yang kondusif selama UN diselenggarakan," katanya.

Terkait UN susulan, Nuh mengatakan, ujian susulan itu tetap dimungkinkan. Hal itu terutama bagi para peserta UN dari kalangan atlet daerah ataupun nasional yang kebetulan sedang mengikuti pertandingan, ataupun calon peserta yang sakit. Ujian susulan itu akan diselenggarakan seminggu setelah UN berakhir, atau pada awal April 2010. (LUK/MDN)  http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/03/19/04012050/soal.un.didistribusikan

Tidak ada komentar: