Hery Winarno - detikNews :: Jumat, 22/01/2010 :: Jakarta - Penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta terkesan semrawut. Dugaan terjadinya mark up pun semakin kental.
Hal ini dibuktikan dengan adanya anggaran pengadaan laboratorium bahasa untuk sekolah (SD-SMA) unggulan MH Thamrin mencapai Rp 48,4 miliar. Padahal sebelumnya hanya diusulkan Rp 6,3 miliar.
"Kami mengusulkan untuk lab bahasa hanya Rp 6,3 miliar, tapi dialokasikan oleh dewan Rp 48,4 miliar," ujar Kepala Dinas Pendidikan DKI Taufik Yudhi di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jumat (22/1/2010).
Menurut Taufik, tingginya alokasi anggaran untuk lab bahasa tidak mungkin dilaksanakan seluruhnya. Sebab, sangat rentan jika harus dihabiskan di luar kebutuhan. Anggaran menjadi mubazir dan bisa mengarah pada dugaan korupsi.
"Apa mau saya dipenjara, kan tidak. Jadi sesuai aturan saja kita hanya akan gunakan sesuai yang kita minta," tambahnya.
Dijelaskan Taufik, pihaknya memang meminta anggaran untuk sekolah unggulan MH Thamrin sebesar Rp 48,4 miliar. Namun itu terbagi dalam tujuh pos, namun yang diketok palu oleh anggota dewan justru Rp 48,4 miliar hanya untuk satu alokasi yakni lab bahasa, sedangkan alokasi lain tidak diberikan.
"Kita juga tidak bisa menggunakan sisa anggaran itu untuk pos yang lain, karena pasti kena dugaan korupsi karena tidak sesuai peruntukannya," tambahnya.
Taufik pun enggan menyalahkan siapa di balik kesalahan alokasi anggaran tersebut dan berjanji akan mengembalikan sisa dana yang ada.
"Yang jelas sisanya, akan kita kembalikan pada kas daerah dan baru akan digunakan setelah program dimasukkan dalam APB perubahan mendatang," pungkasnya. (her/gah) - http://www.detiknews.com/read/2010/01/22/195335/1284331/10/wow-anggaran-lab-bahasa-sekolah-unggulan-rp-484-m
23 Januari 2010
Wow, Anggaran Lab Bahasa Sekolah Unggulan Rp 48,4 M
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar