Waktu pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA dan SMP di Jakarta terbilang mepet, yaitu hanya berselang satu-dua hari dari pengumuman hasil nilai UASBN. UASBN sekolah dasar baru diumumkan Selasa (30/6), sedangkan masa pendaftaran masuk SMP dimulai Rabu (1/7) sampai 4 Juli nanti.
Akibatnya, calon siswa baru dan orangtuanya merasa kekurangan waktu untuk menimbang dan memilih sebelum mendaftarkan diri ke sekolah yang dianggap sesuai.
"Rata-rata sekolah favorit, seperti SMAN 8, SMAN 70, dan SMAN 28, sejak tahun lalu sudah memasang standar khusus. Kalau tidak salah, paling sedikit nilai rata-rata siswa harus tujuh. Kalau pendaftarnya banyak dan nilai calon siswa tinggi-tinggi, anak saya bisa tidak lolos," kata Sofia (40), Selasa kemarin.
Ungkapan senada disampaikan Fatimah yang ditemui di luar pagar SMPN 250 Cipete, Jakarta Selatan. "Kalau jarak waktu pengumuman nilai, masa pendaftaran, dan jadwal masuk sekolah sangat pendek, saya kesulitan mencari sekolah swasta sebagai cadangan. Kenapa pemerintah tidak mengumumkan nilai ujian nasional lebih awal supaya lebih mudah mencari sekolah cadangan?" katanya
Ia hanya ingin anaknya masuk ke SMP negeri karena biayanya jauh lebih murah. Jarak antara pendaftaran siswa baru dan hari masuk sekolah hanya 10 hari. Selang waktu terlalu pendek meresahkan orangtua murid karena mereka harus mempersiapkan pakaian seragam, buku, dan semua keperluan sekolah lainnya.
Di tempat terpisah, Sofia sengaja mencari informasi prosedur PPDB. Melalui website SMAN 28, Sofia memperoleh informasi, sekolah tersebut menetapkan batas minimal nilai UASBN tujuh untuk calon siswa dari wilayah DKI dan sembilan untuk calon siswa dari luar DKI.
Yang menjadi beban pikiran Sofia, anaknya, Bima Nusa Perdana (14), baru Senin (29/6) lalu menerima nilai UASBN dari sekolahnya. Namun, hanya selang waktu satu hari, Bima harus menentukan lima pilihan SMA negeri untuk tujuan lanjutan sekolahnya.
"Iya, ini kan mepet banget. Informasi tentang standar nilai siswa yang diterima di masing-masing sekolah tidak tersebar luas," kata Nawangsari (43) asal Joglo, Jakarta Barat, yang juga berburu informasi demi kelanjutan sekolah anak keduanya, Risma (14).
Sistem "online"
Masa PPDB SMP dan SMA di Jakarta dilakukan bersamaan pada 1-3 Juli pukul 08.00-15.00. Pengumuman hasil PPDB dilakukan 4 Juli pukul 08.00.
Dinas Pendidikan DKI Jakarta dalam situsnya menyatakan, calon siswa setelah mengambil formulir bisa memilih maksimal lima sekolah berbeda. Seleksi akan dilakukan secara komputerisasi dan online berdasarkan nilai UASBN.
Menanggapi keluhan para orangtua, Kepala SMPN 48 Kebayoran Lama Agus Fachrudin mengatakan, pelaksanaan PPDB hanya tiga hari. Selang waktu yang pendek tersebut sama dengan jadwal masuk tahun lalu.
"Jika nilai ujian nasionalnya jelek, siswa tersebut pasti langsung tersingkir. Tahun lalu, dua anak guru di sini tidak dapat diterima karena nilai ujian nasionalnya tidak memenuhi syarat. Sistem ini juga meminimalkan kolusi dan penyuapan untuk memasukkan siswa tertentu," kata Agus.
Sementara itu, para orangtua murid di Jakarta Utara menyambut gembira PPDB dengan sistem komputer real time (mengetahui perkembangannya seketika itu juga). Dengan sistem ini, peluang masuk ke sekolah negeri bagi siswa tidak mampu tetapi memiliki nilai yang bagus akan lebih besar.
"Dulu biar nilainya jelek, tetapi punya uang, tetap bisa masuk. Orang seperti saya tentu sulit bersaing dengan cara itu," kata Yulia (42), warga Jalan Taruna, Sukapura, Jakarta Utara.
Menurut Yulia, suaminya yang hanya bekerja sebagai buruh di Kawasan Berikat Nusantara dan rumah masih kontrak tidak memungkinkan menyekolahkan anak di sekolah swasta.
"Nilai UASBN anak saya 31,75. Dengan memakai sistem komputer, kemungkinan anak saya diterima di sekolah unggulan tentu besar," katanya.
Kepala Sekolah SMAN 13 Koja, Jakarta Utara, Aswad Syahrir menjelaskan, dengan sistem komputer, selain tidak memungkinkan adanya kolusi, juga memudahkan orangtua mengontrol nilai-nilai yang masuk di sekolah yang diinginkannya setiap saat dari tempat pendaftaran yang ditunjuk. (ARN/ECA/NEL/TRI)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/07/01/04300061/orangtua.keluhkan.waktu.yang.singkat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar