Hal itu disampaikan Dodi Nandika, Sekjen Pendidikan Depdiknas, seusai upacara Hari Pendidikan Nasional di Jakarta, Sabtu (2/5), anggaran di Depdiknas 2009 yang mencapai Rp 62,09 triliun akan berkurang Rp 4 triliun. "Tetapi, pemerintah tetap berkomitmen supaya program prioritas, seperti dana BOS, sertifikasi guru dan dosen, serta rehabilitasi sekolah yang belum selesai tidak terganggu," ujarnya.
Seperti diberitakan, anggaran pendidikan tahun depan ditargetkan Rp 195,63 triliun atau berkurang Rp 11,7 triliun dibanding anggaran tahun 2009 yang mencapai Rp 207,41 triliun.
Dari data di Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Depdiknas, hampir 50 persen anggaran Depdiknas guna membiayai pendidikan dasar sembilan tahun, pendidikan tinggi hampir 30 persen, dan pendidikan menengah sekitar 10 persen. "Penghematan dilakukan dengan mengurangi alokasi kegiatan yang tidak prioritas," kata Dodi.
Penurunan anggaran pendidikan nasional menjadi keprihatinan banyak pihak yang berunjuk rasa memperingati Hardiknas. "Pemenuhan amanat konstitusi, anggaran pendidikan nasional minimal 20 persen yang diklaim pemerintah sebenarnya manipulatif. Bagaimana mungkin kualitas pendidikan meningkat jika dana itu sebagian besar terserap ke gaji guru dan birokrasi," kata Wahyu Suranto dari BEM se-Jabodetabek.
Turunnya anggaran pendidikan menjadi keprihatinan guru honorer yang nasibnya tidak jelas, padahal mereka sudah mengabdi 10-20 tahun, tetapi gajinya di bawah UMR serta status kepegawaiannyanya tidak jelas.
"Ada 88.000 guru honorer yang menunggu pengangkatan dari pemerintah," ujar Saripah Efiana, Ketua Forum Guru Reformasi Indonesia. (ELN)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/05/04/03575337/dana.di.depdiknas.dipangkas.rp.4.triliun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar